Bisnis.com, JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Chiyoda International Indonesia (PTCII) telah resmi menandatangani kontrak kerja sama Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PTFI di Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE.
JIIPE merupakan salah satu kawasan ekonomi khusus (KEK) yang mayoritas kepemilikannya dimiliki oleh PT AKR Corporindo (AKRA).
Berdasarkan keterangan resmi manajemen AKRA, Jumat (16/7/2021), smelter tersebut nantinya akn berkontribusi signifikan terhadap pendapatan berulang (recurring income) AKRA. Penerimaan tersebut didapat dari lahan seluas 103 hektar untuk smelter dan sekitar 40 – 50 hektar untuk laydown area.
“Pendapatan berulang lainnya akan didapat dari penyediaan fasilitas pelabuhan, listrik, bahan bakar, air, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL),” demikian pernyataan manajemen AKRA.
Kontrak kerja sama PTFI dan PTCII mencakup proyek smelter dengan kapasitas sebesar 1,7 juta ton konsentrat per tahun serta pemurnian logam mulia. Proyek ini akan menjadi salah satu fasilitas smelter terbesar di dunia.
Manajemen AKRA melanjtukan, pembangunan proyek ini dapat menarik banyak investor ke JIIPE pada sektor-sektor terkait untuk membangun ekosistem rantai pasok untuk baterai kendaraan listrik, kabel, dan motor.
Baca Juga
Terpisah, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, penandatanganan kontrak menegaskan komitmen PTFI untuk membangun smelter sesuai dengan kesepakatan divestasi tahun 2018. Ia mengatakan, Di tengah berbagai tantangan pandemi virus corona, pihaknya terus melakukan penyesuaian agar kegiatan usaha dan keselamatan karyawan tetap terjaga.
Sementara itu, Direktur PT Chiyoda International Indonesia Naoto Tachibana menegaskan komitmennya untuk ikut berkontribusi bagi Indonesia melalui pembangunan Smelter Manyar. Naoto berharap, pengalaman dan kepemimpinan Chiyoda sebagai salah satu perusahaan terkemuka di dunia akan membantu mewujudkan tujuan optimalisasi hilirisasi nasional.
”Penandatanganan kontrak ini menandai teguhnya komitmen PT Chiyoda International Indonesia untuk turut berkontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia. Kami akan melakukan yang terbaik, memastikan proyek ini dapat kami selesaikan tepat waktu,” katanya dikutip dari keterangan resmi perusahaan.
Sebelumnya, penandatanganan kontrak kerja sama EPC ini sempat tertunda selama beberapa bulan akibat pandemi. Meski demikian, pengerjaan EPC di JIIPE terus berjalan, termasuk pengadaan barang long lead item, stripping, dan penyiapan area laydown untuk peralatan dan material konstruksi.
Selain itu, persiapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pun tengah dilakukan di lapangan bagi para pekerja konstruksi. Vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dan diproyeksikan akan membutuhkan sekitar 40 ribu dosis vaksin Covid-19.