Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Lahan di JIIPE Naik Topang Top Line AKR Corporindo (AKRA)

Penjualan lahan JIIPE oleh AKR Corporindo naik 6% YoY jadi Rp537 miliar, mendukung pendapatan semester I/2025 yang tumbuh 14,83% menjadi Rp21,41 triliun.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Smelter Freeport di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Kamis (2/2/2023). Pembangunan proyek tersebut kini mencapai 51,7 persen dan ditargerkan selesai pada akhir 2023. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Zk/aww.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Smelter Freeport di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Kamis (2/2/2023). Pembangunan proyek tersebut kini mencapai 51,7 persen dan ditargerkan selesai pada akhir 2023. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Zk/aww.

Bisnis.com, JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) mencatat penjualan lahan Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) sekitar Rp537 miliar atau naik 6% YoY pada semester I/2025.

Melansir Laporan Keuangan AKRA, perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 14,83% YoY menjadi Rp21,41 triliun pada semester I/2025, tumbuh dari Rp18,65 triliun pada semester I/2024.

Pendapatan AKRA terutama ditopang oleh segmen perdagangan dan distribusi, yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp19,65 triliun. Torehan itu naik 13,64% YoY dari Rp17,29 triliun pada semester I/2024.

Selanjutnya, segmen logistik menorehkan pendapatan sebesar Rp975,43 miliar, segmen manufaktur sebesar Rp242,25 miliar pada kuartal I/2025. Sementara itu, segmen kawasan industri tercatat sebesar Rp951,68 miliar.

Adapun, penjualan lahan JIIPE tercatat Rp537 miliar atau naik 6% YoY dari Rp509 miliar pada semester I/2024. Selanjutnya, pendapatan utilitas JIIPE melonjak 317% menjadi Rp 311 miliar, seiring dengan mulai beroperasinya tenant utama.

Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo menerangkan, klien AKRA yang melakukan penjualan terhadap lahan JIIPE berasal dari berbagai sektor, seperti pupuk, kimia, atau daur ulang alumina.

“Kawasan industri ini diharapkan dapat mendorong pendapatan berulang seiring dengan meningkatnya aktivitas tenant pada semester kedua tahun 2025,” kata Haryanto dalam keterangan resmi, Senin (28/7/2025).

Haryanto menegaskan, fokus AKRA pada kawasan JIIPE telah sejalan dengan rencana pemerintah untuk memanfaatkan pengolahan mineral bernilai tinggi dari hilirisasi.

Dia mengatakan, sebagian besar tenan JIIPE berasal dari industri pengolahan hilir tembaga, kimia dan energi terbarukan.

“Sebagian besar tenant JIIPE saat ini beroperasi di sektor-sektor ini, yang dapat mendukung visi Indonesia untuk meningkatkan aktivitas manufaktur serta menarik investasi asing secara langsung (FDI),” katanya.

Untuk diketahui, AKRA tengah menargetkan penjualan lahan JIIPE seluas 100 hektare pada 2025.

Head of Investor Relations AKRA Ignatius Teguh Prayoga menerangkan, kinerja klien perseroan dari sektor tambang dan calon tenant relatif membaik tahun ini. Hal itu, kata dia, menjadi pertimbangan perseroan untuk mematok target yang optimis.

“Target penjualan tanah kurang lebih 100 hektare [pada 2025],” ujarnya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro