Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Pertahankan Kebijakan Akomodatif Bikin Makin Emas Kinclong

Powell, dalam sambutan yang disiapkan sebelum sidang kongres, mengatakan pasar kerja AS "masih jauh" dari kemajuan yang ingin dilihat Fed sebelum mengurangi dukungannya terhadap ekonomi.
Emas batangan./bloomberg
Emas batangan./bloomberg

Bisnis.com - Harga emas naik tajam pada akhir perdagangan Kamis di Asia, setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell meyakinkan investor bahwa bank sentral akan melanjutkan kebijakan moneter yang akomodatif meskipun ada lonjakan angka inflasi serta ditopang dolar AS yang lebih lemah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$15,1 atau 0,83 persen, menjadi ditutup pada US$1.825 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (13/7/2021), emas berjangka juga terdongkrak US$4,0 atau 0,22 persen menjadi US$1.809,90.

Emas berjangka jatuh US$4,7 atau 0,26 persen menjadi US$1.805,90 pada Senin (12/7/2021), setelah bertambah US$10,40 dolar AS atau 0,58 persen menjadi US$1.810,60 pada Jumat (9/7/2021), dan melemah US$1,9 atau 0,11 persen menjadi US$1.800,20 pada Kamis (8/7/2021).

Powell, dalam sambutan yang disiapkan sebelum sidang kongres, mengatakan pasar kerja AS "masih jauh" dari kemajuan yang ingin dilihat Fed sebelum mengurangi dukungannya terhadap ekonomi, sementara inflasi tinggi saat ini akan mereda dalam beberapa bulan mendatang.

Data menunjukkan indeks harga konsumen dan harga produsen AS melonjak bulan lalu. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (13/7/2021) bahwa indeks harga konsumen (IHK), ukuran inflasi yang diawasi ketat, meningkat sebesar 0,9 persen pada Juni, melebihi perkiraan kenaikan 0,5 persen oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

"Ini [komentar Powell] benar-benar memperkuat keyakinan bahwa meskipun data inflasi yang lebih panas ini, The Fed masih tetap berada di jalur yang cukup akomodatif," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Investor pada Rabu (14/7/2021) juga menyambut komentar pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) bahwa bank sentral tidak akan melakukan pengetatan terlalu dini.

“Anda akan melihat lebih banyak sinyal dovish dari ECB dan bank sentrak China (PBoC), yang seharusnya memberikan dukungan terhadap dolar, tetapi ini masih merupakan kabar baik untuk stimulus perdagangan dan itu akan sangat positif untuk emas," ucap Moya.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasi.

Dolar yang melemah, juga mengembalikan daya pikat emas kepada pemegang mata uang lainnya, dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, menambah dukungan lebih lanjut.

TD Securities juga mengatakan dana-dana China mungkin telah membeli emas saat penurunan harga baru-baru ini, dengan pembelian fisik juga memberikan dukungan.

Emas menemukan dukungan tambahan ketika Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (14/7/2021) bahwa indeks harga produsen meningkat satu persen pada Juni, mendorong kenaikan harga selama 12 bulan terakhir dengan rekor 7,3 persen.

Kenaikan indeks harga produsen pada Juni juga mengikuti kenaikan 0,8 persen pada Mei dan merupakan kenaikan satu bulan terbesar sejak kenaikan 1,2 persen pada Januari.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 13,1 sen atau 0,5 persen, menjadi ditutup pada US$26,271 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$16,90 atau 1,52 persen, menjadi ditutup pada US$1.128,10 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper