Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah terpantau melemah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (29/6/2021).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia hari ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.496 per dolar AS, melemah 24 poin atau 0,16 persen dari posisi Senin (28/6/2021) kemarin di level Rp14.472.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,28 persen atau 40 poin ke level Rp14.485 per dolar AS pada hari ini Sementara, indeks dolar AS naik 0,11 persen ke posisi 91,986.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menjelaskan, pelemahan rupiah pada hari ini disebabkan oleh rencana perubahan pada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro.
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Ganip Warsito mengatakan, berdasarkan hasil rapat terbatas (ratas) akan ada perubahan terhadap Instruksi Mendagri Nomor 14 Tahun 2021. Dengan perubahan tersebut maka PPKM sekala Mikro akan berubah menjadi PPKM Darurat yang bertujuan untuk mengatasi lonjakan kasus covid-19.
Perubahan tersebut akan melibatkan beberapa sektor ekonomi, seperti restoran hanya akan diizinkan untuk melayani pesanan take away dan hanya boleh beroperasi hingga pukul 20.00.
Baca Juga
Lebih lanjut, pembatasan jam operasional untuk pusat perbelanjaan dan mal pun akan direvisi. Mal yang awalnya boleh beroperasi hingga pukul 20.00, nanti akan dibatasi sampai pukul 17.00.
Kemudian, untuk wilayah zona merah dan oranye, pelaksanaan PPKM sekala Mikro di bidang perkantoran akan dirubah. Work From Home (WFH) akan berlaku sebanyak 75 persen dan sebaliknya Work From Office (WFO) hanya 25 persen. Menurutnya, ketegasan dalam melakukan aturan dibutuhkan sebagai upaya pengendalian Corona.
Sementara itu, dari luar negeri, mata uang dolar menguat seiring dengan kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19 di Asia, tetapi kenaikan minimal menjelang rilis gaji utama minggu ini. Investor juga mencerna data ketenagakerjaan AS yang dapat menentukan kapan bank sentral AS, The Fed, akan menarik langkah-langkah stimulusnya.
Sejumlah wilayah di Asia berjuang dengan penyebaran varian delta yang sangat menular dari virus Covid-19. Australia telah mengunci beberapa kota, Indonesia bergulat dengan rekor kasus tertinggi, Malaysia akan memperpanjang penguncian dan Thailand telah mengumumkan pembatasan baru.
Namun, pernyataan The Fed yang cenderung hawkish mengejutkan sejumlah pelaku pasar. Pejabat Fed sejak itu fokus pada beberapa rilis data mendatang yang akan menentukan perlunya pengurangan aset dan kenaikan suku bunga.
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pada minggu lalu bahwa keputusan tidak akan didasarkan hanya pada ketakutan terhadap inflasi dan akan mendorong pemulihan pasar kerja yang luas dan inklusif.