Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Bakal Terapkan PPKM Darurat, Rupiah Ditutup Lesu

Pelemahan rupiah pada hari ini disebabkan oleh rencana pengetatan pada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro.
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup terkoreksi pada Selasa (29/6/2021) seiring dengan rencana pemberlakuan PPKM darurat di Indonesia

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,28 persen atau 40 poin ke level Rp14.485 per dolar AS pada hari ini Sementara, indeks dolar AS naik 0,11 persen ke posisi 91,986.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menjelaskan, pelemahan rupiah pada hari ini disebabkan oleh rencana perubahan pada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro.

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Ganip Warsito mengatakan, berdasarkan hasil rapat terbatas (ratas) akan ada perubahan terhadap Instruksi Mendagri Nomor 14 Tahun 2021. Dengan perubahan tersebut maka PPKM sekala Mikro akan berubah menjadi PPKM Darurat yang bertujuan untuk mengatasi lonjakan kasus covid-19.

Perubahan tersebut akan melibatkan beberapa sektor ekonomi, seperti restoran hanya akan diizinkan untuk melayani pesanan take away dan hanya boleh beroperasi hingga pukul 20.00.

Lebih lanjut, pembatasan jam operasional untuk pusat perbelanjaan dan mal pun akan direvisi. Mal yang awalnya boleh beroperasi hingga pukul 20.00, nanti akan dibatasi sampai pukul 17.00.

Kemudian, untuk wilayah zona merah dan oranye, pelaksanaan PPKM sekala Mikro di bidang perkantoran akan dirubah. Work From Home (WFH) akan berlaku sebanyak 75 persen dan sebaliknya Work From Office (WFO) hanya 25 persen. Menurutnya, ketegasan dalam melakukan aturan dibutuhkan sebagai upaya pengendalian Corona.

Sementara itu, dari luar negeri, mata uang dolar menguat seiring dengan kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19 di Asia, tetapi kenaikan minimal menjelang rilis gaji utama minggu ini. Investor juga mencerna data ketenagakerjaan AS yang dapat menentukan kapan bank sentral AS, The Fed, akan menarik langkah-langkah stimulusnya.

Sejumlah wilayah di Asia berjuang dengan penyebaran varian delta yang sangat menular dari virus Covid-19. Australia telah mengunci beberapa kota, Indonesia bergulat dengan rekor kasus tertinggi, Malaysia akan memperpanjang penguncian dan Thailand telah mengumumkan pembatasan baru.

Namun, pernyataan The Fed yang cenderung hawkish mengejutkan sejumlah pelaku pasar. Pejabat Fed sejak itu fokus pada beberapa rilis data mendatang yang akan menentukan perlunya pengurangan aset dan kenaikan suku bunga.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pada minggu lalu bahwa keputusan tidak akan didasarkan hanya pada ketakutan terhadap inflasi dan akan mendorong pemulihan pasar kerja yang luas dan inklusif.

Untuk perdagangan Rabu (30/6/2021) besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun akan melanjutkan pelemahannya

Rupiah kemungkinan akan bergerak pada kisaran Rp14.470 - Rp14.520 per dolar AS,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper