Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Rights Issue, Emtek (EMTK) Tambah Saham Pengelola RS Omni (SAME) Rp129 Miliar

EMTK melakukan pembelian 203,1 juta saham SAME atau setara dengan 1,71 persen. Harga pembelian Rp635 per saham, sehingga total transaksi mencapai Rp128,97 miliar.
Logo PT Elang Mahkota Teknologi Tbk dan sejumlah portofolio usahanya./emtek
Logo PT Elang Mahkota Teknologi Tbk dan sejumlah portofolio usahanya./emtek

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten milik konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) menambah kepemilikan sahamnya di PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME).

Presiden Direktur SAME Jusup Halimi menyampaikan EMTK melakukan pembelian 203,1 juta saham SAME atau setara dengan 1,71 persen. Harga pembelian Rp635 per saham, sehingga total transaksi mencapai Rp128,97 miliar.

"Transaksi dilakukan pada 25 Juni 2021 untuk investasi, status kepemilikan saham langsung," paparnya dalam keterbukaan informasi, Senin (28/6/2021).

Setelah transaksi, EMTK memiliki 8,79 miliar saham SAME atau setara 73,89 persen, naik dari sebelumnya 8,59 miliar saham atau 72,19 persen.

Pada sesi I hari ini, saham SAME koreksi 2,96 persen atau 20 poin menjadi Rp655. Sepanjang 2021, saham SAME sudah melejit 124,32 persen.

Sebelumnya, Sarana Meditama Metropolitan berencana kembali menggelar penawaran umum terbatas II (PUT II) dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau HMETD.

Mengutip prospektus perseroan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode saham SAME itu berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 5.714.285.000 atau 5,7 miliar saham baru melalui aksi PMHMETD atau rights issue.

Jumlah tersebut setara 32,44 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan nilai nominal Rp20 per saham. Dengan demikian, pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami dilusi sebanyak-banyaknya 32,44 persen.

Adapun, emiten pengelola rumah sakit Omni Hospital itu menargetkan menghimpun dana segar sebanyak-banyaknya Rp2 triliun dalam aksi rights issue itu.

Manajemen Sarana Meditama Metropolitan menjelaskan bahwa hasil dana dari penawaran tersebut akan digunakan sekitar 67,5 persen untuk melakukan ekspansi dan investasi usaha.

Salah satunya melalui pengambilalihan perusahaan terafiliasi yang terkait dengan kegiatan usaha rumah sakit yaitu PT Elang Medika Corpora, anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) dengan nilai pengambilalihan mencapai Rp1,35 triliun.

Selain itu, sebagian hasil emisi itu akan digunakan untuk akuisisi rumah sakit di kemudian hari dalam rangka pengembangan usaha secara inorganik, yang mana hingga prospektus itu diterbitkan belum ditentukan rumah sakit mana yang akan diambilalih oleh perseroan.

“Sisanya akan digunakan oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak sebagai modal kerja, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran utang usaha, pembiayaan kegiatan operasional rumah sakit, dan lain-lain,” tulis manajemen Sarana Meditama Metropolitan dikutip dari prospektus, Selasa (11/5/2021).

Adapun, pembeli siaga dalam aksi rights issue tersebut adalah EMTK, jika saham baru baru yang ditawarkan dalam aksi rights issue itu tidak seluruhnya diambil atau dilaksanakan.

SAME menargetkan tanggal cum right aksi itu di pasar reguler dan negosiasi pada 29 Juni 2021, sedangkan di pasar tunai pada 1 Juli 2021. Sementara itu, tanggal ex right di pasar reguler dan negosiasi pada 30 Juni 2021, sedangkan di pasar tunai pada 2 Juli 2021. Tanggal pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia pada 5 Juli 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper