Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia mengonfirmasi bahwa ada perusahaan teknologi yang bergerak di bidang e-commerce bakal melantai di bursa pada Juli mendatang.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai dengan tanggal 23 Juni terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI dan 8 di antaranya diprediksi akan tercatat pada Juli 2021.
“Hanya satu merupakan perusahaan teknologi/e-commerce,” kata Nyoman, Jumat (25/6/2021)
Dia menjelaskan, dari segi skala aset untuk perusahaan dalam pipeline bila merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, detailnya adalah 3 perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp50 miliar s.d. Rp250 Miliar); serta 5 perusahaan aset skala besar (aset diatas Rp250 miliar).
Adapun secara rincian sektornya adalah sebagai berikut:
• 2 Perusahaan dari sektor Industrials;
• 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics;
• 2 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
• 1 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
• 1 Perusahaan dari sektor Technology;
• 1 Perusahaan dari sektor Energy.
Perusahaan teknologi di bidang e-commerce yang dimaksud BEI kemungkinan besar adalah PT Bukalapak.com.
Baca Juga
Berdasarkan dokumen Mini Public Expose Mei 2021 yang diperoleh Bisnis, disebutkan bahawa Bukalapak akan menjalani masa bookbuilding & roadshow mulai 28 Juni 2021 dan direncanakan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 29 Juli 2021.
Perusahaan yang saat ini dipimpin oleh Rachmat Kaimuddin ini bakal menggunakan kode ticker “BUKA”.
Sebagai penjamin emisi, Bukalapak menggandeng Mandiri Sekuritas dan Buana Capital Sekuritas sebagai Joint Lead Managing Underwriter serta UBS Sekuritas Indonesia sebagai Domestic Underwriter.
Adapun, untuk IPO nanti Bukalapak bakal melepas sebanyak-banyaknya 25 persen dari total modal yang disetor dan ditempatkan. Jumlah tersebut termasuk opsi employee stock allocation (ESA) atau alokasi saham untuk karyawan maksimal 0,1 persen.
Selain itu, pasca-IPO, perusahaan juga bakal menawarkan opsi management and employee stock option (MESOP) untuk manajemen dan karyawan Bukalapak dengan porsi sebanyak-banyaknya 4,91 persen dari total penawaran dan modal disetor.