Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengelola gerai KFC Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk. membukukan penurunan kinerja hingga merugi di sepanjang 2020.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, emiten dengan kode saham FAST membukukan pendapatan senilai Rp4,84 triliun atau turun 27,82 persen dari tahun sebelumnya Rp6,70 triliun.
Penurunan pendapatan pun menekan bottom line perseroan. FAST merugi hingga Rp377,18 miliar atau kontras dari perolehan laba pada 2019 senilai Rp241,54 miliar.
Selain penurunan pendapatan, beban keuangan yang meningkat juga berkontribusi terhadap kerugian FAST. Beban keuangan terpantau membengkak hingga Rp42,16 miliar dari sebelumnya Rp18,49 miliar.
Sementara itu, total aset perseroan terpantau 9,46 persen secara tahunan menjadi Rp3,72 triliun dari sebelumnya Rp3,40 triliun. Namun, kenaikan itu lebih disumbangkan oleh peningkatan liabilitas sebesar 42,12 persen menjadi Rp2,48 triliun. Sedangkan ekuitas turun 63,38 persen menjadi Rp1,24 triliun.
Sebelumnya, santer PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) didemo oleh karyawan karena menunda pembayaran gaji karyawan karena pelemahan kinerja tersebut.
Baca Juga
Direktur Fast Food Indonesia Dalimin Juwono mengatakan penundaan gaji yang berlaku sejak awal Covid-19 tahun lalu sudah tidak lagi berlaku di perseroan sejak April 2021 seiring dengan tren perbaikan pendapatan.
“Perseroan berupaya agar secepatnya mengembalikan penundaan gaji karyawannya sesudah melihat adanya kenaikan pendapatan,” kata Dalimin dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.