Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diperkirakan menguat padap perdagangan hari ini, Kamis (10/6/2021).
Adapun pada perdagangan Rabu (9/6), nilai tukar rupiah turun 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.255 per dolar AS. Sedangkan, indeks dolar AS terpantau menguat 0,01 persen pada posisi 90,067.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menjelaskan, pergerakan rupiah pada Rabu salah satunya dipengaruhi oleh data cadangan devisa Indonesia. Pelaku pasar merespon negatif data cadangan devisa Mei 2021, yang turun ke level terendah tahun ini.
“Sehingga wajar kalau arus modal keluar dari pasar dalam negeri. Namun, pengeluaran arus modal masih bisa tertahan karena kondisi fundamental ekonomi yang terus stabil,” katanya.
Sebagai informasi cadangan devisa Mei 2021 turun US$2,4 miliar menjadi US$136,4 miliar dari bulan sebelumnya US$138,8 miliar. Penurunan cadangan devisa kali ini juga menjadi penurunan paling dalam sejak Maret 2020 atau saat COVID-19 dinyatakan sebagai wabah.
Selain itu, rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 12 persen akan berdampak terhadap menurunnya daya beli masyarakat yang hingga kini masih stagnan. Hal ini karena kenaikan PPN akan memicu kenaikan harga karena sistem PPN Indonesia berupa value added tax.
kenaikan PPN akan mengakibatkan lonjakan harga pada berbagai rantai pasokan produksi maupun rantai pasokan distribusi. Kenaikan ini nantinya akan berlipat ganda dan secara akumulatif menjadi lebih dari 2 persen.
Sementara itu, dari luar negeri, investor menunggu data inflasi AS yang akan datang sambil mencerna yang dirilis oleh China pada hari sebelumnya.
Indeks harga konsumen (CPI) China untuk Mei tercatat turun 0,2 persen secara month to month dan tumbuh 1,3 persen year to year, keduanya di bawah perkiraan. Sementara itu, indeks harga produsen (PPI) tumbuh lebih baik dari perkiraan 9 persen secara year to year.
Investor masih mengkhawatirkan potensi bank sentral yang akan memulai menarik langkah-langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya. Beberapa investor memperkirakan bahwa inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan di AS dapat mendorong bank sentral untuk mulai mengurangi pembelian aset mereka dan memberikan dorongan pada dolar.
“Namun, pergerakannya kecil menjelang data AS, termasuk CPI, dan keputusan kebijakan ECO, yang keduanya akan dirilis pada hari Kamis,” katanya.
Untuk perdagangan Kamis (10/6/2021) besok, nilai tukar rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif namun akan ditutup menguat tipis pada rentang Rp14.230 - Rp14.280.
Bagaimana pergerakan nilai tukar rupiah hari ini? Simak secara live di Bisnis.com!
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 7 poin atau 0,05 persen ke level Rp14.247 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,128 poin atau 0,14 persen ke level 90,248 pada pukul 14.57 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 16,5 poin atau 0,12 persen ke level Rp14.238,5 per dolar AS pada pukul 13.45 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,04 poin atau 0,04 persen ke level 90,16.
Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 16 poin atau 0,12 persen ke level Rp14.238 per dolar AS pada pukul 11.24 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,081 poin atau 0,09 persen ke level 90,201 pada pukul 11.29 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 20 poin atau 0,14 persen ke level Rp14.235 per dolar AS pada pukul 10.24 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,061 poin atau 0,07 persen ke level 90,181 pada pukul 10.14 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka stagnan di posisi Rp14.255 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,047 poin atau 0,05 persen ke level 90,167 pada pukul 08.57 WIB.