Bisnis.com, JAKARTA - PT United Tractors Tbk. mengaku tengah kebanjiran pemesanan alat berat seiring dengan tren kenaikan harga komoditas global.
Presiden Direktur United Tractors Frans Kesuma menjelaskan bahwa terdapat perubahan strategi perseroan di lini bisnis penjualan alat berat, di mana sebelumnya mencari konsumen sebanyak-banyaknya, tetapi sekarang menjaga pengiriman agar tepat sesuai dengan waktu.
“Permintaan alat berat jauh di atas kemampuan untuk men-deliver alat di tahun ini. Kami akan terus diskusi dengan prinsipal, karena sekarang posisinya kami tidak cari customer, tetapi customer yang datang sendiri dan tantangannya justru bagaimana cara deliver alat dengan baik,” ujar Frans dalam acara workshop dengan media, Kamis (27/5/2021).
Sepanjang empat bulan pertama tahun ini emiten berkode saham UNTR itu telah menjual 909 unit alat berat, tumbuh 26,77 persen dibandingkan dengan perolehan 717 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.
UNTR juga berhasil mempertahankan pangsa pasar penjualan alat berat Komatsu di kisaran 22 persen sepanjang empat bulan pertama 2021.
Lebih diperinci, penjualan itu terdiri atas 45 persen dari sektor pertambangan, 30 persen dari sektor konstruksi, 15 persen sektor kehutanan, dan 10 persen dari sektor agro.
Baca Juga
Sejalan dengan itu, UNTR pun mengerek target penjualan alat berat tahun ini menjadi 2.500 unit dari target sebelumnya yang ditetapkan pada awal tahun sebesar 1.700 unit.
“[Target] bukan tidak bisa lebih, tapi tidak bisa deliver dengan jumlah di atas target itu. Kalau Komatsu bisa deliver lebih banyak, kami bisa deliver lebih banyak, tetapi komitmen principal ya dengan angka segitu,” papar Frans.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan bahwa peningkatan target penjualan alat berat itu seiring dengan kenaikan permintaan akibat efek domino peningkatan harga komoditas.
“Karena harga komoditi yang membaik, jadi ada permintaan dari sektor pertambangan, dan juga sektor konstruksi yang sudah mulai kembali aktivitas industrinya,” ujar Sara kepada Bisnis, Selasa (25/5/2021).