Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi, PT Indosat Ooredoo Tbk. (ISAT) terus berinvestasi untuk membentuk infrastruktur yang dapat mendukung pelaksanaan 5G di Indonesia.
Direktur Keuangan Indosat Ooredoo Eyas Assaf menuturkan belanja modal perseroan difokuskan untuk pengembangan investasi untuk bahan bakar pertumbuhan perseroan.
Realisasi belanja modal perseroan sepanjang kuartal I/2021 sebesar Rp1,41 triliun. Realisasi ini naik 123,2 persen dibandingkan dengan realisasi pada kuartal I/2021 sebesar Rp634 miliar. Realisasi tersebut turun 48,1 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2020 yang sebesar Rp2,72 triliun.
"Belanja modal yang tengah berlangsung sesuai dengan rencana investasi perseroan. Belanja modal cerdas dilakukan melalui investasi yang mendorong efisiensi dan menjadi bahan bakar pertumbuhan bagi Indosat," urainya dalam paparan kinerja Kuartal I/2021, Kamis (20/5/2021).
Eyas menegaskan perseroan masih berkomitmen untuk mencapai target pendapatan dan efisiensi biaya operasional. Sementara, perseroan terus meningkatkan infrastruktur dengan berinvestasi dengan belanja modal sesuai target awal tahun.
"Kami menargetkan belanja modal Rp8 triliun pada 2021 dan pada kuartal I/2021 kami menghabiskan belanja modal Rp1,41 triliun dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu tumbuh 123,2 persen," katanya.
Baca Juga
Sementara itu, perseroan berhasil menekan belanja operasionalnya sehingga turun 4,6 persen menjadi Rp3,95 triliun pada kuartal I/2021, dibandingkan dengan kuartal I/2020 sebesar Rp4,14 triliun.
Belanja operasional tersebut, turun 9,5 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2020 yang sebesar Rp4,36 triliun.
Di sisi lain, efisiensi terjadi pada belanja karyawan yang turun 49,4 persen menjadi Rp451,7 miliar dibandingkan dengan kuartal I/2020 yang sebesar Rp893,2 miliar. Biaya pemasaran pun turun tipis 5,7 persen menjadi Rp235,3 miliar dari posisi Rp249,4 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.
Direktur Operasional Indosat Ooredoo Vikram Sinha menuturkan perseroan melakukan belanja cerdas dengan mengeluarkan belanja modal yang berfokus pada investasi jaringan 4G dan bersiap menghadapi 5G.
Perseroan menambahkan 14.000 BTS 4G secara tahunan, sekaligus meluncurkan VOLTE bersiap untuk menyambut era 5G.
"5G merupakan yang utama, semua investasi diarahkan menyambut era 5G, investasi fiber optik dan yang lainnya. Hal ini untuk memastikan semua investasi siap menyambut masa depan dan masa depan yang dimaksud yaitu 5G. Semua investasi berujung pada pemanfaatan teknologi bisa adopsi layanan 5G setelah semua sistem siap,"