Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT Indosat Ooredoo Tbk. (ISAT) mencatat hasil yang ciamik pada kuartal I/2021, melanjutkan momentum positif dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan investor memo yang disampaikan perseroan pada Kamis (20/5/2021), total pendapatan naik sebesar 12,6 persen secara tahunan menjadi Rp7,34 triliun pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp6,5 triliun.
Pendapatan perseroan berasal dari pendapatan selular tumbuh 12,5 persen menjadi Rp6,04 triliun dari posisi kuartal I/2020 sebesar Rp5,37 triliun.
Pendapatan dari segmen multimedia, komunikasi data, internet (MIDI) juga meningkat 15,8 persen menjadi Rp1,16 triliun dari posisi tahun sebelumnya Rp1 triliun. Pendapatan dari segmen telekomunikasi tetap turun 7,1 persen menjadi Rp133,7 miliar dari posisi Rp143,9 miliar pada kuartal I/2020.
"Pertumbuhan ini merupakan hasil dari kinerja yang kuat dari segmen selular dan didukung oleh rebound di segmen bisnis enterprise," urai keterangan tersebut, dikutip Kamis (20/5/2021).
Dari sisi beban, total beban penghasilan tumbuh tipis menjadi Rp6,41 triliun dari kuartal I/2020 yang sebesar Rp6,32 triliun. Sementara itu, beban lain-lain turun 10,8 persen dari Rp705,9 miliar menjadi Rp629,3 miliar.
Baca Juga
EBITDA meningkat menjadi Rp3,39 triliun pada kuartal I/2021 atau naik sebesar 42,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp2,4 triliun.
Kombinasi dari pertumbuhan top line dan optimalisasi biaya yang terukur, termasuk optimalisasi dalam kontrak-kontrak pemeliharaan jaringan dan kampanye pemasaran yang lebih efisien, EBITDA margin sebesar 46,2 persen pada kuartal I/2021.
Laba bersih tercatat sebesar Rp172,2 miliar, meningkat sebesar Rp777,8 miliar dibandingkan rugi bersih pada kuartal I/2020 sebesar Rp605,6 miliar.
Didukung oleh strategi penawaran yang sederhana, relevan, dan transparansi produk serta investasi pada jaringan, pelanggan Indosat Ooredoo meningkat sebesar 6,8 persen menjadi 60 juta pelanggan pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Average Revenue per User (ARPU) meningkat menjadi Rp32.700, dari sebelumnya sebesar Rp29.600 pada kuartal I/2020.
"Melalui perbaikan pengalaman jaringan yang terus menerus dilakukan serta memperluas permintaan pelanggan, trafik data tumbuh sebesar 46,3 persen secara tahunan," ungkapnya.