Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Lippo Karawaci (LPKR) Diperkirakan Membaik pada 2021

Pada tahun 2021, Lippo Karawaci menargetkan peningkatan pendapatan pra penjualan menjadi Rp3,5 triliun, yang berimbas terhadap perbaikan kinerja keuangan.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady (kanan) bersama Perwakilan Lippo Malls Indonesia Henry Riady (kiri), CEO PT Lippo Malls Indonesia Eddy Mumin (kedua kiri) berbincang dengan guru yang mengikuti vaksinasi di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Senin (12/4/2021). /LPKR.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady (kanan) bersama Perwakilan Lippo Malls Indonesia Henry Riady (kiri), CEO PT Lippo Malls Indonesia Eddy Mumin (kedua kiri) berbincang dengan guru yang mengikuti vaksinasi di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Senin (12/4/2021). /LPKR.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti milik taipan Mochtar Riady, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) diperkirakan membukukan perbaikan kinerja pada 2021 seiring dengan peningkatan penjualan.

CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan meski dilanda pandemi Covid-19, tahun 2020 merupakan tahun yang baik bagi bisnis properti perseroan dimana pendapatan prapenjualan mencapai Rp2,67 triliun, naik 45 persen (yoy).

"Pada 2020 titik balik bisnis properti yang divalidasikan oleh suksesnya peluncuran unit di Lippo Village. Seluruh unit yang ditawarkan dalam acara peluncuran habis dalam kurun waktu beberapa jam," paparnya dalam siaran pers, Rabu (19/5/2021).

Pada lini pendapatan berulang, RS Siloam di bawah PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) menunjukkan pertumbuhan EBITDA yang kuat yang didukung oleh perbaikan margin, berkat bantuan dokter dan perawat yang berada di garda terdepan dalam mengatasi Covid-19.

"Meski bisnis pendapatan berulang kami yang lain mengalami dampak buruk akibat dari pandemi Covid-19, kami sudah mulai bisa melihat pemulihan bisnis serta kehidupan yang mendekati normal.”

Pada tahun 2021, LPKR menargetkan pra penjualan sebesar Rp3,5 triliun yang diharapkan dapat dicapai dengan beberapa peluncuran rumah tapak yang baru. 

Secara keseluruhan, pendapatan LPKR turun 3 persen yoy menjadi Rp11,97 triliun pada 2020 dari Rp12,32 triliun pada 2019, dengan laba bruto pada 2020 sebesar Rp4,29 triliun turun dibandingkan dengan Rp4,60 triliun pada tahun sebelumnya. LPKR pun mencatatkan rugi bersih Rp8,89 triliun pada 2020, dibandingkan rugi bersih sebelumnya Rp1,98 triliun.

LPKR membukukan Ebitda tahun 2020 sebesar Rp1,90 triliun, tumbuh 47 persen dibandingkan dari tahun sebelumnya Rp1,30 triliun. Pertumbuhan Ebitda memberikan dampak positif sebesar Rp633 miliar pada penghasilan tahun 2020. 

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Aurellia Setiabudi dan Isnaputra Iskandar dalam publikasi risetnya yang terbaru menyampaikan bahwa berbagai stimulus industri properti dari Pemerintah seperti pemangkasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pelonggaran loan to value (LTV) akan menguntungkan LPKR. 

"Stimulus tersebut dapat meningkatkan pendapatan pra penjualan LPKR menjadi Rp3,5 triliun pada 2021," paparnya dalam riset.

Di sisi lain, Maybank Kim Eng Sekuritas memprediksi pendapatan LKPKR mencapai Rp17,17 triliun dan EBITDA Rp3,965 triliun pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper