Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WINS, PZZA, SATU Mau Private Placement, Simak Rekomendasi Sahamnya!

Analis Senior CSA Institute Reza Priyambada menuturkan skema private placement sebenarnya cara yang terbilang mudah untuk menggalang pendanaan.
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga emiten kompak akan melaksanakan private placement atau Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Skema private placement dianggap menjadi yang pengumpulan dana paling mudah di tengah tekanan pandemi Covid-19.

Sejumlah emiten, seperti emiten pelayaran PT Wintermar Offshore Marine Tbk. (WINS), emiten properti PT Kota Satu Properti Tbk. (SATU), dan  emiten pengelola merek Pizza Hut, PT Sarimelati Kencana TBk. (PZZA) akan melakukan private placement (PP) atau PMTHMETD.

WINS berencana PP sebesar Rp30 miliar, PZZA PP program karyawan Rp33,6 miliar, dan SATU terbitkan 137,5 juta saham baru atau setara 10 persen modal disetor penuh.

Analis Senior CSA Institute Reza Priyambada menuturkan skema private placement sebenarnya cara yang terbilang mudah untuk menggalang pendanaan.

"Ilustrasinya, misal ada perusahaan sedang mencari dana untuk ekspansi. Lalu, ketemu dengan pihak lain dan mengajak partnership melalui penyertaan saham di perusahaan, kalau tertarik, maka pihak lain ini akan investasi di perusahaan tersebut," urainya kepada Bisnis, Selasa (18/5/2021).

Dia menjelaskan kurang lebih begitulah mekanisme PP dilakukan. Nah, dengan adanya PP maka perusahaan tadi lebih cepat memperoleh pendanaan sehingga dapat mengeksekusi rencana bisnis, baik untuk ekspansi maupun keperluan lain semisal pelunasan utang ke pihak lain.

Menurutnya, dari ketiga emiten tersebut tampaknya hasil PP akan digunakan untuk keperluan pendanaan ekspansi dan pembayaran utang ke perbankan.

Dengan demikian, investor perlu memperhatikan strategi pengembangan bisnis atas ketiga perseroan tersebut.

"Artinya, seberapa besar dampak PP terhadap mereka ke depannya. Apakah nantinya dengan adanya PP dapat memperbaiki kinerja atau meningkatkan potensi peningkatan kinerja di tahun ini maupun di tahun mendatang," katanya.

Diantara ketiga emiten tersebut, Reza merekomendasikan WINS karena dinilai lebih likuid dibandingkan dengan yang lain. Secara teknikal, jika harga saham WINS mampu bertahan di level 95 per lembarnya, maka berpotensi ke level 120 per lembar sahamnya.

Pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (18/5/2021), harga saham WINS naik 2,08 persen ke level 98 dengan kapitalisasi pasar Rp415,82 miliar.

Sementara itu, harga saham PZZA turun 0,75 persen ke level 665 dengan kapitalisasi pasar Rp2,01 triliun. Kemudian, untuk harga saham SATU stagnan pada perdagangan hari ini di level 50 dengan kapitalisasi pasar Rp68,75 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper