Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Melemah ke Rp14.467, Rupiah Ditutup Lesu

Data yang diterbitkan Bank Indonesia hari ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.467 per dolar AS, menurun 14 poin atau 0,10 persen dari posisi Jumat (30/4/2021) Rp14.453 per dolar AS.
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.050 per dolar AS. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah terpantau melemah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) di hari ini, Senin (3/5/2021).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia hari ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.467 per dolar AS, menurun 14 poin atau 0,10 persen dari posisi Jumat (30/4/2021) Rp14.453 per dolar AS.

Berdasarkan data bloomberg pada perdagangan hari ini, rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.450 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar AS melemah 0,024 poin atau 0,03 persen menuju 91,2560 pada pukul 15.26 WIB.

Pergerakan nilai tukar rupiah diperkirakan masih dipengaruhi oleh laju indeks dolar AS. Indeks yang melacak pergerakan mata uang dolar terhadap enam mata uang utama lainnya ini menguat pada akhir perdagangan pekan lalu setelah data ekonomi AS menunjukkan pemulihan.

Pada Jumat, data menunjukkan pendapatan pribadi naik AS dengan laju terbesar sejak 1946, inflasi naik dan ukuran aktivitas bisnis mengalahkan ekspektasi.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh prospek pemulihan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2021.

Hal ini di dukung dengan lonjakan masyarakat yang memenuhi berbagai pasar, mal, maupun yang tempat lainnya untuk berbelanja memenuhi kebutuhan untuk hari raya Idul Fitri, sehingga perputaran uang di kota besar terutama DKI Jakarta terus melonjak.

Konsumsi masyarakat akan didorong oleh aktivitas lebaran yang berpotensi lebih baik dibanding tahun lalu. Peningkatan aktivitas ini tak lepas dari terkendalinya jumlah kasus dan telah berjalannya vaksinasi.

Sementara itu, dari luar negeri, investor cenderung bersikap berhati-hati ditengah pekan yang penuh dengan pertemuan bank sentral dan data ekonomi AS. Mereka tengah mencari petunjuk tentang prospek inflasi global dan tanggapan pembuat kebijakan.

Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan kepada televisi AS bahwa tidak ada dampak inflasi dari rencana pengeluaran pemerintah. Hal ini karena pengeluaran baru untuk keluarga dan infrastruktur akan tersebar selama bertahun-tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper