Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Menghijau Lagi, BBCA & TLKM Pimpin Penguatan

IHSG ditutup menguat 0,64 persen atau 38,48 poin ke level 6.012,96. Sepanjang perdagangan, indeks komposit bergerak dalam kisaran 5.987,74-6.019,02.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mampu kembali berakhir di zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (29/4/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,64 persen atau 38,48 poin ke level 6.012,96. Sepanjang perdagangan, indeks komposit bergerak dalam kisaran 5.987,74-6.019,02.

Sebanyak 312 saham menguat, 181 saham melemah, sedangkan 146 saham stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi penopang utama pergerakan IHSG hari ini setelah ditutup menguat 1,42 persen, disusul PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang ditutul menguat 1,91 persen.

Di sisi lain, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang melemah 2,48 persen dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang melemah 1,24 persen menjadi penekan pergerakan IHSG hari ini.

Volume transaksi pada perdagangan hari ini mencapai 16,16 miliar saham dengan nilai Rp9,79 triliun. Investor asing mencatat jual bersih atau net sell senilai Rp21,17 miliar.

Investor asing paling banyak melego saham TLKM dengan total net sell Rp62,4 miliar, disusul PT Astra International Tbk (ASII) dengan net sell Rp56,4 miliar.

IHSG menguat sejalan dengan pergerakan mayoritas bursa saham Asia. Indeks Topix dan Nikkei 225 ditutup menguat masing-masing 0,29 persen dan 0,21 persen, indeks Shanghai Composite naik 0,52 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,8 persen.

Bursa Asia menguat karena jaminan sikap dovish Federal Reserve dan kinerja keugangan raksasa teknologi memperkuat keyakinan laju pemulihan ekonomi.

Sebelumnya, bank sentral AS Federal Reserve memperkuat proyeksinya terhadap ekonomi dan menegaskan kembali dukungan agresif yang berkelanjutan di tengah kebutuhan pemulihan tenaga kerja dan laju inflasi.

Gubernur The Fed Jerome Powell menepis kekhawatiran terhadap lonjakan harga atau anekdot kekurangan tenaga kerja, yang menyiratkan bank sentral siap untuk menjalankan ekonomi panas untuk sementara waktu. Presiden Joe Biden meluncurkan paket stimulus US$1,8 triliun yang ditargetkan untuk keluarga di AS.

"Ekuitas akan terus menguat tetapi akan ada serangan volatilitas di sepanjang jalan," kata manajer investasi senior State Street Global Advisors, Mehvish Ayub, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper