Bisnis.com, JAKARTA - Pemilik dan pengelola Lucy in the Sky PT Lima Dua Lima Tiga Tbk. akan membuka sejumlah gerai dengan konsep terkini setelah initial public offering (IPO) dan resmi masuk Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lucy in the Sky berencana menggunakan seluruh dana yang dihimpun dalam IPO untuk membuka 7 gerai baru dengan konsep terkini.
Komisaris Lucy in the Sky Wulan Guritno menjabarkan gerai tersebut akan didesain memiliki ruang terbuka dan semi-terbuka yang menyegarkan.
Lucy in the Sky - Rooftop Garden, kata Wulan, akan menyediakan tempat duduk terbuka dan semi-terbuka dalam suasana tropical bohemian yang pasti membawa perasaan santai dan menyenangkan bagi setiap orang yang berkunjung.
Lucy by the Beach menghadirkan bar dan restoran yang semarak dan meriah dengan suasana tropical bohemian.
Terakhir, Park by Lucy in the Sky akan memiliki konsep terbuka dan semi-terbuka untuk berkumpulnya komunitas. Tempat ini akan dijadikan tujuan yang menarik bagi pengunjung untuk makan dan bercengkrama di suasana taman yang indah.
Baca Juga
“Pelanggan akan disambut dengan pilihan makanan yang lebih banyak dengan suasana ornamen bergaya tropical bohemian,” ujar Wulan dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (26/4/2021).
Lucy in the Sky yang juga menggandeng merek burger ternama yaitu Lawless Burger dan Pizza Dealer ini menegaskan bakal tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan bisnis di masa pandemi.
Dalam IPO, perusahaan yang mengelola tempat hiburan malam berbasis restoran ini akan melepas 337,50 juta lembar saham biasa atas nama. Porsi itu merepresentasikan 32,61 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham.
Dengan demikian, perseroan akan mendapatkan dana segar dalam aksi korporasi ini senilai Rp33,75 miliar.
Direktur Utama Lucy in the Sky Andaru Tahir mengatakan penetapan harga IPO berdasarkan beberapa faktor a.l. kondisi pasar saat bookbuilding, permintaan dari investor berkualitas, kinerja perusahaan, prospek usaha, dan pertimbangan jumlah permintaan terbanyak yang diterima underwriter.
“Hasil dari bookbuilding sangat mengesankan dan di luar ekspektasi awal kami. Minat investor tetap tinggi untuk menyerap saham perseroan,” kata Andaru.
Andaru menambahkan investor juga melihat prospek cerah di dalam rencana bisnis makanan-minuman (F&B) perseroan ke depannya. Setelah pandemi, perseroan melihat terjadi perubahan perilaku masyarakat yang lebih memilih tempat makan atau hangout yang menyediakan ruang terbuka.