Bisnis.com, JAKARTA – RHB Sekuritas Indonesia merekomendasi beli (buy) untuk emiten sektor otomotif PT Astra International Tbk. seiring dengan respons positif terkait relaksasi pajak dari pemerintah.
Analis RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya dalam laporannya yang dikutip pada Rabu (21/4/2021) menyatakan, rating buy untuk emiten berkode saham ASII tersebut tetap dipertahankan dengan target harga di level Rp6.900.
Pada penutupan perdagangan Rabu (21/4/2021), saham ASII turun 1,42 persen atau 75 poin menjadi Rp5.225. Kapitalisasi pasarnya sejulah Rp211,53 triliun dengan valuasi PER 13,09 kali.
Andrey menjelaskan, implementasi insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sejak Maret 2021 berperan penting dalam rekomendasi tersebut.
"Kami menilai optimisme dari program insentif pajak akan menjadi penggerak utama untuk pemulihan penjualan otomotif ke depannya," tulis riset RHB Sekuritas Indonesia yang terbit Kamis (15/4/2021).
Andrey dan rekannya Fauzan Luthfi Djamal menyebutkan dalam perhitungannya, penjualan di pasar otomotif domestik untuk kendaraan partai besar 4W pada kuartal I/2021 turun hingga 21,1 persen year on year (yoy) menjadi 187.000 unit.
Baca Juga
Hal tersebut didorong oleh penjualan yang lemah pada Januari dan Februari 2021. Pada dua bulan tersebut penjualan mobil 4W hanya mencapai 13 persen dari target per tahun
Namun, pada Maret terjadi dorongan dan penjualan pun terdongkrak yang memunculkan optimisme pemulihan penjualan mobil menurut RHB Sekuritas Indonesia maupun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO).
Oleh karena itu, menurut Andrey target Gaikindo untuk menjual 750.000 unit dalam tahun ini tampaknya akan tercapai.
Emiten berkode saham ASII ini pun juga meraih keuntungan pada Maret penjualan mobil 4W di Tanah Air melonjak 72,6 persen mom, sebanyak 84.910 unit terjual. Secara tahunan angka penjualan ini naik 10,5 persen yoy sesuai dengan prediksi sebelumnya.
Tercatat produk Toyota pada Maret berhasil menjual 26.358 unit yang naik 73 persen mom dengan permintaan terbanyak untuk mobil bertipe low-MPV yaitu Avanza dan SUV yaitu Rush.
Sementara untuk Daihatsu pencapaian lonjakan permintaan terbanyak terdapat pada produk LCGC seperti Ayla dan Sigra sebanyak 78,2 persen mom atau 16.770 unit.
Pertumbuhan lain pun juga terjadi pada produk otomotif lainnya seperti Mitsubishi sebesar 73 persen mom, berhasil menjual 13.088 unit. Sama halnya dengan produk Honda dan Suzuki yang masing-masing naik 66,6 persen per bulan dan 88,5 persen per bulan.
Katalis pertumbuhan penjualan ini diprediksi akan terus berlanjut pada bulan ini, April 2021 seiring dengan ekspansi kebijakan relaksasi PPnBM baru.
"Tren penjualan telah mulai normal, seiring dengan pemulihan aktivitas manufaktur, serta relaksasi PPnBM dari pemerintah. Market share ASII bertahan stabil di atas rata-rata selama 9 tahun," tulis Andrey dikutp pada Rabu (21/4/2021).
Lebih lanjut Andrey juga mengingatkan beberapa risiko kompetisi yang makin sulit untuk segmen MPV dan SUV.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.