Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk., berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan pada kuartal I/2021, kendati laba menurun akibat selisih kurs.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per Maret 2021, emiten berkode saham AALI itu membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp162,43 miliar pada kuartal I/2021.
Realisasi itu turun 56,22 persen dibandingkan dengan perolehan laba kuartal I/2020 sebesar Rp371,06 miliar. Penurunan laba salah satunya disebabkan berkurangnya keuntungan selisih kurs menjadi Rp12,22 miliar per Maret 2021, dibandingkan Rp104,36 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Padahal, AALI membukukan peningkatan pendapatan pada kuartal I/2021. Pendapatan AALI mencapai Rp5,03 triliun, tumbuh 4,98 persen dari pendapatan kuartal I/2020 sebesar Rp4,79 triliun.
Selain itu, beban pokok pendapatan perseroan berhasil turun menjadi Rp4,1 triliun, dibandingkan dengan sebelumnya Rp3,87 triliun.
Adapun, lebih rinci pendapatan AALI terdiri atas Rp4,5 triliun untuk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya, Rp495,36 miliar untuk inti sawit dan turunannya, dan produk lainnya sebesar Rp36,28 miliar.
Baca Juga
Di sisi lain, total liabilitas perseroan tampak membengkak menjadi Rp8,82 triliun per 31 Maret 2021 dibandingkan dengan posisi akhir 2020 sebesar Rp8,53 triliun.
Liabilitas itu terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp2,06 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp6,76 triliun.
Sementara itu, total aset perseroan naik menjadi Rp28,47 triliun dibandingkan dengan Rp27,78 triliun pada akhir 2020. Ekuitas meningkat menuju Rp19,65 triliun dari sebelumnya Rp19,25 triliun.
Di lantai bursa, pada perdagangan Rabu (21/4/2021) pukul 14.21 WIB, saham AALI naik 2,1 persen atau 200 poin ke posisi Rp9.725 per saham. Total kapitalisasi pasar AALI sebesar Rp18,72 triliun.