Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) melihat pemulihan kinerja sudah terlihat pada kuartal I/2021.
Oleh karena itu, perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja 10 hingga 15 persen pada 2021 seiring dengan prospek pemulihan ekonomi Indonesia.
Wakil Direktur Utama Japfa Comfeed Indonesia Bambang Budi Hendarto mengatakan bahwa pemulihan kinerja sudah mulai tampak pada kuartal I/2021 yang diyakini sudah lebih baik daripada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Pemulihan kinerja secara tidak langsung akan dibantu dari vaksinasi dan kecenderungan jumlah penyebaran Covid-19 yang mulai menurun. Dengan demikian, pada 2021 saya yakin kami jauh lebih baik daripada 2020. Namun, angka pastinya kami masih belum tau,” ujar Bambang, Kamis (15/4/2021).
Berdasarkan laporan keuangan 2020, emiten berkode saham JPFA itu mencatatkan pendapatan sebesar Rp36,96 triliun, turun 4,9 persen dari periode 2019 yang sebesar Rp38,87 triliun.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun tergerus menjadi Rp916,7 miliar turun 48,1 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,76 triliun.
Baca Juga
Kepala Divisi Keuangan Korporasi Japfa Comfeed Indonesia Putut Djagiri mengatakan bahwa perseroan tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendukung kinerja pada tahun ini yang sesungguhnya masih memiliki sejumlah tantangan.
“Perseroan akan terus berupaya untuk meningkatkan penetrasi produk seraya terus melakukan upaya edukasi pentingnya protein hewani bagi kesehatan, sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi gizi buruk dan stunting,” ujar Putut.
Selain itu, JPFA juga akan tetap berhati-hati dalam melakukan investasi modal, konsisten melakukan manajemen keuangan dan pengendalian kas yang prudent, dan terus fokus dalam meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.
JPFA juga akan terus memperkuat bisnis hilirnya melalui pengembangan bisnis pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen, serta mendorong pertumbuhan penjualan ritel ke konsumen melalui outlet ritel yang dimiliki perseroan baik secara offline maupun online.
Adapun, pada 2020 telah memperluas bisnis hilir perseroan dengan mengakuisisi PT So Good Food (SGF), perusahaan daging olahan.
Pada 2021, lini bisnis ini ditargetkan dapat berkontribusi sekitar 8 persen-10 persen terhadap keseluruhan pendapatan perseroan.
Selain itu, kinerja JPFA juga akan didukung seiring dengan harga live bird pada tahun ini semakin stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sebagai catatan, pada 2020 harga live bird sempat anjlok ke level terendah dalam 5 tahun terakhir karena merosotnya daya beli masyarakat yang terjadi bersamaan dengan kelebihan pasokan day old chick (DOC).
Kepala Divisi Pembibitan Ayam dan Peternakan Komersial Japfa Comfeed Indonesia A. Harwanto mengatakan bahwa aktivitas operasional perseroan dapat lebih optimal pada tahun ini dibandingkan dengan 2020.
Hal itu akan sejalan dengan prospek pemulihan ekonomi Indonesia yang sudah tercermin dari lalu lintas DKI Jakarta yang sudah lebih padat dibandingkan dengan saat periode pembatasan mobilitas pada 2020.
“Harapannya, prospek pertumbuhan JPFA sekitar 10 persen-15 persen pada tahun ini masih valid, tetapi akan kembali tergantung dari perkembangan di depan. Kalau kondisi semakin baik, perseroan juga baik,” ujar Harwanto.