Bisnis.com, JAKARTA - Emiten sektor unggas bisa mendapatkan berkah atas permintaan ayam broiler yang terus meningkat memasuki musim Ramadan dan Lebaran. Emiten-emiten sektor ini pun kian menarik untuk dikoleksi.
Equity Analyst Phillip Sekuritas Michael Filbery menuturkan kinerja negatif dari emiten-emiten sektor poultry tahun lalu disebabkan rendahnya harga rata-rata broiler dan day old chicken (DOC) sehingga terdapat emiten poultry mencatatkan penurunan penjualan, bahkan berbalik rugi pada bottom line.
"Namun, pada tahun ini saya prediksi terdapat peluang perbaikan kinerja emiten-emiten poultry, seiring dengan membaiknya harga broiler dan DOC tahun ini dan cenderung stabil sejak kuartal IV tahun lalu," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (15/4/2021).
Pemulihan harga ayam broiler di pasar masih berlanjut hingga kuartal II/2021, hal ini didukung oleh meningkatnya permintaan terhadap ayam pada Ramadan. Selain itu, membaiknya kondisi permintaan atas ayam pada sektor hotel, restoran, dan kafe menjadi sentimen positif bagi sektor ini.
Katalis positif lainnya yakni masih berlanjutnya program culling oleh pemerintah yang ikut menunjang kestabilan rantai permintaan dan penawaran dari ayam broiler tersebut.
Phillip Sekuritas pun merekomendasikan beli untuk saham PT Japfa Comfeed Tbk. (JPFA) dengan target harga di level 2.200, beli untuk PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) dengan TP 1.010, dan hold untuk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dengan target harga 7.000.
Baca Juga
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.