Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1 persen lebih seiring dengan aksi jual yang melanda bank jumbo.
Pada pukul 10.43 WIB, IHSG koreksi 1,02 persen atau 61,89 poin menjadi 6.008,31. Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 6.001,07-6.088,83.
Terpantau 129 saham menguat, 346 saham melemah, dan 148 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp4,48 triliun, dimana investor asing cenderung masuk dengan net buy Rp42 miliar.
Sejumlah saham bank jumbo mengalami koreksi pagi ini. Saham BBCA turun 0,97 persen menuju Rp30.700, saham BBNI melemah 1,25 persen menjadi Rp5.925, saham BBRI koreksi 1,38 persen ke Rp4.290, dan saham BMRI melesu 1,54 persen je Rp6.375.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan IHSG diperkirakan akan bergerak cenderung melemah dalam kisaran terbatas dengan nilai dan volume perdagangan yang tipis pada Senin (12/4/2021).
Hal ini terjadi menyusul turunnya EIDO, dan beberapa harga komoditas seperti minyak -0,44%, emas -0,80%, CPO -0,74%, batu bara -0,75%, timah -0,36%, dan nikel -1,07% di tengah kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun dan terdepresiasinya rupiah menuju level Rp14.600.
Baca Juga
"Sepinya perdagangan akan berlangsung selama bulan Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri dibulan Mei. Aksi sporadis hanya akan terjadi kepada saham-saham tertentu," paparnya dalam publikasi riset, Senin (12/4/2021).
Menurut Edwin, faktor yield obligasi, pergerakan harga komoditas, nilai tukar rupiah, dan laporan keuangan kuartal I/2021 akan menjadi faktor penggerak IHSG hingga Lebaran nanti.
Sementara itu, nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia perlahan turun dari level tertinggi yang sempat dicapai pada awal tahun.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan kemarin mengalami kenaikan sebesar 0,98 persen pada level 6.070,209 dari 6.011,456 pada pekan sebelumnya.
Namun, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) Bursa mengalami koreksi 10,52 persen menjadi Rp9,51 triliun dari Rp10,628 triliun pada pekan sebelumnya.
Nilai transaksi harian itu sudah menyusut sejak Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) bursa sempat menyentuh Rp20,02 triliun pada awal tahun.