Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen amonia dan LPG, PT Surya Esa Perkasa Tbk., menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan sindikasi perbankan senilai US$495 juta.
Nilai itu setara Rp7,16 triliun dengan asumsi kurs Jisdor Selasa (30/3/2021) Rp14.481 per dolar AS.
Penandatanganan itu dilakukan oleh entitas anak usaha perseroan, PT Panca Amara Utama (PAU), pada 25 Maret 2021. Pinjaman sindikasi perbankan itu terdiri atas bank lokal dan internasional.
Kendati demikian, emiten berkode saham ESSA itu tidak merinci entitas setiap perbankan yang terlibat.
Adapun, tujuan fasilitas pinjaman itu untuk refinancing atau pembiayaan kembali fasilitas international finance corporation yang ada saat ini dan pinjaman subordinasi.
Presiden Direktur Surya Esa Perkasa Vinod Laroya mengatakan bahwa fasilitas pinjaman ini akan memungkinkan PAU untuk memiliki struktur keuangan yang lebih ramping dan solid serta membebaskan utang di level induk perusahaan.
Baca Juga
“Kami yakin fasilitas pinjaman baru ini akan memperkuat posisi keuangan perseroan terutama di masa-masa yang penuh ketidakpastiaan ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan atas dukungan mereka selama ini,” ujar Vinod, Selasa (30/3/2021).
Pinjaman itu memiliki jangka waktu hingga 31 Desember 2027 dengan bunga jumlah agregat dari margin tetap dan LIBOR.
Selain itu, fasilitas pinjaman ini akan dijamin dengan semua aset yang dimiliki PAU pari-passu dengan pemberi pinjaman modal kerja dan corporate guarantee dari perseroan dan penjamin lainnya.
Di sisi lain, total liabilitas perseroan turun menjadi US$480,27 juta pada akhir 2020, dibandingkan dengan posisi akhir 2019 sebesar US$586,87 juta.
Total liabilitas itu terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar US$94,89 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar US$385,37 juta.
Sementara itu, total aset ESSA turun per akhir 2020 menjadi US$792,05 juta, lebih rendah daripada akhir 2019 sebesar US$895,31 juta. Kas dan setara kas perseroan turun 49,9 persen menjadi hanya sebesar US$73,77 juta dibandingkan dengan posisi akhir 2019 sebesar US$147,28 juta.
ESSA mencetak rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$19,12 juta, berbanding terbalik dengan 2019 perseroan berhasil mencetak laba US$2,63 juta.
Selain itu, ESSA mencetak pendapatan sebesar US$175,51 juta pada 2020, turun 20,97 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar US$221,91 juta.