Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi tetap terjaga di level 6.100-an seiring dengan penguatan bursa global pada Jumat (26/3/2021).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada Kamis (25/3/2021) di tengah kekhawatiran peningkatan kasus Covid-19 dan lockdown di kawasan Eropa.
IHSG masih meneruskan pelemahannya ditutup menurun 0,54 persen atau 33,26 poin berhenti di level 6.122,88. Indeks bergerak di rentang 6.058,84-6.176,43.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin investor asing mencatatkan net sell atau aksi jual bersih Rp318,93 miliar. Dengan demikian, sepanjang 2021 BEI mencatatkan net buy mencapai Rp12,99 triliun.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menyampaikan kombinasi rebound DJIA sebesar +0.62% seiring dengan membaiknya data penyerapan tenaga kerja dan penguatan EIDO sebesar +0.40% berpeluang menjaga IHSG tetap bertahan di level 6.100-an.
Di lain pihak, investor perlu mewaspadai aksi profit taking yang akan menimpa saham komoditas menyusul kembali turunnya harga komoditas seperti: Timah yang kembali turun -1.12%, sehingga selama 5 hari perdagangan harga logam timah ambrol sebesar -3.77%, kemudian harga minyak turun -3.62%, emas turun -0.47%, serta CPO turun -1.37%.
Baca Juga
"Hari ini, IHSG berpotensi bergerak di rentang 6,080 - 6,172, dan rupiah di kisaran Rp14,370-Rp14,510 per dolar AS," paparnya dalam publikasi riset, Jumat (26/3/2021).
Edwin pun memberikan rekomendasi beli terhadap saham ERAA, ISAT, KLBF, TBIG, INTP, TLKM, CPIN, DOID, UNVR, AKRA, dan JPFA.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.