Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas bergerak melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (19/3/202), setelah ditutup menguat sehari sebelumnya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange terpantau melemah 0,23 persen atau 4 poin ke level US$1.728,50 per troy ounce pada pukul 08.06 WIB.
Pada perdagangan Kamis (18/3), harga emas menguat 5,40 dolar AS atau 0,31 persen menjadi ditutup pada 1.732,50 dolar AS per ounce. setelah jatuh lebih dari 10 dolar AS ke sesi terendah di bawah 1.717 dolar AS.
Di pasar spot, emas diperdagangkan lebih rendah, karena para investor mencoba menyesuaikan dengan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh sikap dovish Federal Reserve terhadap kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Harga spot emas turun 0,42 persen atau 7,37 poin ke level US$1.729,05 per troy ounce pada pukul 08.16 WIB.
Ketidakpastian investor tumbuh setelah Ketua Fed Jerome Powell dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (17/3/2021) menolak memberikan petunjuk tentang bank sentral yang membeli lebih banyak obligasi untuk menurunkan imbal hasil yang melonjak sejak awal tahun. Kenaikan imbal hasil telah membatasi reli aset-aset berisiko.
Powell mengatakan tingkat pengangguran AS kemungkinan akan terus menurun dari 6,2 persen pada Februari sementara inflasi meningkat 2,4 persen dan memperkirakan pertumbuhan ekonomi pesat 6,5 persen saat pandemi virus corona merega. Tetapi itu masih belum cukup untuk menaikkan suku bunga, kata Ketua Fed.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan melonjak di atas 1,74 persen untuk pertama kalinya sejak Januari 2020.
Ketua Fed pada Rabu (17/3/2021) mengulangi janjinya untuk menahan suku bunga mendekati nol dalam upaya untuk menjaga pemulihan ekonomi pada jalurnya sekalipun inflasi menembus target 2,00 persen tahun ini.
"Komentar Powell kemarin tentang suku bunga sangat mendukung emas, tetapi di sisi lain fakta bahwa imbal hasil obligasi 10-tahun terus meningkat telah membatasi kenaikan emas," kata ahli strategi pasar senior RJO Futures Bob Haberkorn.
Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dipicui langkah-langkah stimulus, tetapi imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi menumpulkan beberapa daya tarik dari komoditas-komoditas yang tidak memberikan imbal hasil.
"Di satu sisi, rezim tidak menjadi pertanda baik untuk aliran investasi ke emas, dan itu menciptakan tekanan ke sisi penurunan. Di sisi lain, kami melihat beberapa pembeli berkurang," kata ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali.
Harga emas Comex untuk kontrak April 2021 terpantau menguat 9,4 poin atau 0,54 persen ke level US$1.741,9 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,117 poin atau 0,13 persen ke level 91,745 pada pukul 14.30 WIB.
Harga emas Comex untuk kontrak April 2021 terpantau melemah 3,1 poin atau 0,18 persen ke level US$1.729 40 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,009 poin atau 0,01 persen ke level 91,853 pada pukul 11.15 WIB.
Harga emas Comex untuk kontrak April 2021 terpantau melemah 2,5 poin atau 0,14 persen ke level US$1.730 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,037 poin atau 0,04 persen ke level 91,899 pada pukul 10.09 WIB.
Harga emas Comex untuk kontrak April 2021 terpantau melemah 3,7 poin atau 0,21 persen ke level US$1.728,80 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,038 poin atau 0,04 persen ke level 91,9 pada pukul 08.47 WIB.