Bisnis.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAA- untuk surat utang milik PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Peringkat itu diberikan untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri B Tahun 2016 PT Bumi Serpong Damai Tbk. dengan pokok Rp25 miliar.
Pefindo menyebut rating idAA- ini berlaku untuk periode 9 Maret 2021 hingga 1 Maret 2022. Adapun, penegasan peringkat ini diberikan berdasarkan informasi yang diterima dari emiten dengan kode saham BSDE serta laporan keuangan tidak diaudit per 30 September 2020 dan laporan keuangan audit per 31 Desember 2020.
“Efek utang dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan. Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia, adalah sangat kuat,” tulis Pefindo, dikutip Minggu (14/3/2021).
Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya menambahkan penegasan peringkat dari Pefindo itu mencerminkan kuatnya posisi bisnis perseroan di industri properti dengan produk yang beragam, cakupan area terdiversifikasi, serta likuiditas kuat.
Adapun, BSDE mematok marketing sales dari apartemen dan ruko yang masuk segmen kawasan komersial senilai Rp1,6 triliun pada 2021.
Baca Juga
Beberapa produk di kawasan komersial yang ditargetkan memberikan kontribusi positif a.l. kawasan komersial BSD City, Apartment The Element, Apartment Southgate, Apartment Akasa dan Upper West di BSD City, Apartment Aerium, serta Klaska Residence.
“Tahun ini kami akan memaksimalkan angka penjualan dari penjualan unit/ lot properti yang kami miliki [organic growth]. Untuk kawasan residensial kami menargetkan prapenjualan Rp4,4 triliun,” kata Hermawan.
Kawasan residensial yang ditargetkan memberikan kontribusi positif oleh BSDE a.l. BSD City, Nava Park, dan The Zora di BSD City, Grand Wisata, Kota Wisata, Grand City Balikpapan, Taman Banjar Wijaya, serta Legenda Wisata.
Secara total, BSDE membidik prapenjualan senilai Rp7 triliun atau naik sekitar 8 persen dari realisasi prapenjualan 2020 yang senilai Rp6,5 triliun.