Bisnis.com, JAKARTA — Pemesanan sukuk negara ritel seri SR014 hampir menyentuh Rp10 triliun, atau tepatnya 9,92 triluun.
Berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring Jumat (12/3/2021) sekitar pukul 12.00 WIB, total penjualan SR014 telah menyentuh Rp9,92 triliun atau 76,32 persen dari target Rp13 triliun.
Adapun target awal yang dipatok pemerintah sebesar Rp5 triliun, yang kemudian dinaikkan secara berkala.
Sebagai perbandingan, seri sukuk ritel terakhir yang diterbitkan yakni SR013, mampu membukukan total pemesanan Rp25,67 triliun, sekaligus memecahkan rekor tertinggi pemesanan sukuk ritel secara daring.
Masa penawaran dibuka sejak 26 Januari 2021 hingga 17 Maret 2021 mendatang. Artinya investor masih memiliki sekitar 5 hari untuk melakukan pemesanan SR014 melalui 30 mitra distribusi yang ditunjuk pemerintah.
Jumlah minimum pemesanan untuk SBN ritel pertama di tahun ini tersebut adalah Rp1 juta, sedangkan maksimal pemesanan sebesar Rp3 miliar. Tanggal setelmen pemesanan SR014adalah 24 Maret 2021.
Baca Juga
SBN ritel kedua yang diterbitkan pada 2021 tersebut memiliki tenor 3 tahun dengan jatuh tempo 10 Maret 2024.
Seri sukuk ritel ini berbentuk tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradable). Investor dapat melepasnya di pasar sekunder setelah berakhirnya masa minimum holding period per 11 Juni 2021.
Imbal hasil yang ditawarkan sebesar 5,47 persen merupakan tingkat tetap atau fixed rate. Pembayaran imbal hasil atau kupon akan dilakukan rutin setiap bulan dan pembayaran pertama pada 10 April 2021.
Besaran kupon SR014 merupakan yang terendah sepanjang sejarah penerbitan sukuk ritel. Sebelumnya, kupon terendah dipegang oleh seri SR010 yang terbit 2018 lalu yang menawarkan imbal hasil 5,90 persen.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Afirman mengatakan di masa pandemi ini kehadiran SBN ritel memang disambut sangat baik oleh masyarakat. Pun, dia optimistis SR014 mampu membukukan capaian baik.
Dia menilai, di tengah kondisi Bank Indonesia yang baru menurunkan suku bunga acuan BI-7DRRR sebesar 25bps menjadi 3,5 persen pada Februari 2021 lalu, kupon SR014 sebesar 5,47 persen masih sangat menarik bagi investor.
Selain itu, kata Luky, SR014 merupakan instrumen yang sangat aman karena dijamin oleh pemerintah dan bersifat tradable atau dapat diperdagangkan sehingga masyarakat akan sangat fleksibel jika akan menggunakan dananya setelah kondisi pandemi membaik.
“Saya masih sangat optimis capaian SR014 akan sangat baik dan mampu menarik investor baru. Apalagi faktanya untuk Sukuk sudah memiliki investor yang loyal yang selalu menunggu kehadiran Sukuk Ritel ini,” pungkasnya.