Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Macquarie Jadi Pembeli Private Placement Merdeka Copper (MDKA) Rp2,4 Triliun

Macquarie membeli saham MDKA dengan harga pelaksanaan Rp2.420 per saham, sehingga lembaga keuangan itu merogoh kocek sekitar Rp2,43 triliun.
Suasana di area pertambangan konsesi Tambang Tumpang Pitu (Tujuh Bukit) milk PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk,  di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (23/7/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Suasana di area pertambangan konsesi Tambang Tumpang Pitu (Tujuh Bukit) milk PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk, di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (23/7/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan mineral, PT Merdeka Copper Gold Tbk., telah merampungkan aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Mengutip keterbukaan informasi, emiten berkode saham MDKA itu telah melepas 1.007.259.165 atau 1 miliar saham dengan nilai nominal Rp20 per saham melalui aksi private placement. Transaksi itu dilakukan pada 4 Maret 2021 dan dicatatkan pada 5 Maret 2021.

Adapun, Macquarie Capital Limited menjadi pihak pembeli dari aksi private placement MDKA. Macquarie membeli saham MDKA dengan harga pelaksanaan Rp2.420 per saham, sehingga lembaga keuangan itu merogoh kocek sekitar Rp2,43 triliun.

Dengan transaksi itu, maka total lembar saham yang diterbitkan MDKA adalah sebesar 22,9 miliar saham.

“Dana yang diperoleh perseroan melalui pelaksanaan PMTHMETD akan dipergunakan oleh perseroan dan/atau anak perusahaan untuk keperluan belanja modal dan/atau kebutuhan modal kerja perseroan dan/atau anak perusahaan,” ujar manajemen Merdeka Copper Gold dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (5/3/2021).

TARGET PRODUKSI

Di sisi lain, pada tahun ini MDKA menargetkan volume produksi tembaga pada 2021 sebesar 14.000 hingga 17.000 ton. Target itu jauh lebih tinggi daripada realisasi produksi tembaga 2020 yang hanya sebesar 5.377 ton.

Hal itu seiring dengan perkembangan pit Partolang karena MDKA mengintegrasikan tambang tembaga Wetar dan proyek Acid Iron Metal (AIM), sehingga penambangan telah bergeser dari tambang Lerokis ke tambang Partolang yang baru.

Operasional pit Partolang telah dimulai pada Oktober 2020 dan diekspektasikan mulai meningkat pada Januari tahun ini.

“Produksi tembaga diharapkan meningkat pada kuartal I/2021 seiring dengan pengembangan Partolang dan diharapkan mulai mencapai tingkat produksi yang konsisten pada kuartal 2021,” jelas Adi.

Untuk diketahui, proyek AIM adalah proyek kerja sama MDKA dengan Wealthy Source Holding Limited, perusahaan afiliasi Eternal Tsingshan Group Limited. Proyek itu dibangun di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tengah.

Proyek AIM itu akan memproses bijih pirit dari proyek tembaga Wetar milik MDKA untuk produksi acid, besi, uap, emas, perak, dan ekstraksi sisa tembaga.

Manajemen memperkirakan dengan mengembangkan Proyek AIM itu, perseroan kemungkinan dapat memperoleh pendapatan sekitar US$200 per ton.

Adapun, MDKA memperkirakan all in sustaining cost (AISC) tembaga pada tahun ini sebesar US$2,1 per pon hingga US$2,6 per pon, jauh lebih rendah dibandingkan dengan AISC tahun lalu sebesar US$4,62 per pon.

Sementara itu, volume penjualan tembaga MDKA sepanjang 2020 mencapai 5.472 ton, turun 67,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, MDKA menargetkan produksi emas pada tahun ini sebanyak 100.000 hingga 120.000 ons dengan AISC sekitar US$825 hingga US$900 per ons.

Target itu lebih rendah daripada total produksi 2020 sebesar 157.175 ons dengan AISC US$669 per ons dan cash cost rata-rata US$398 per ons. Sementara itu, volume penjualan emas MDKA pada 2020 sebesar 162.847 ons, turun 26,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper