Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan logam yang tergabung dalam Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) memasang target kenaikan produksi tembaga signifikan pada 2021 di tengah tren lonjakkan harga yang diprediksi mampu menembus US$10.000 per ton tahun ini.
Harga tembaga, bahan untuk kabel dan komponen utama industri elektrik, kini terbang kian tinggi di tengah kelangkaan pasokan. Logam industri itu kini telah menembus level tertinggi dalam 9 tahun terakhir di US$9.000 per ton.
Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (22/2/2021), harga tembaga dengan kontrak 3 bulan di London Metal Exchange (LME) terpantau sempat naik hingga US$9.187 per ton pada perdagangan di Singapura. Harga tersebut juga merupakan level tertinggi dalam sembilan tahun atau sejak 2011.
Analis Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan kenaikan harga tembaga yang terjadi ditopang oleh terganggunya pasokan global dari negara-negara produsen seperti Chile dan Peru. Di sisi lain, aktivitas pabrik yang terus berjalan selama perayaan tahun baru imlek di China berdampak pada semakin berkurangnya jumlah persediaan tembaga global.
Aksi beli yang dilakukan investor domestik China setelah Imlek juga semakin mengganggu pasokan. Padahal, biasanya periode setelah imlek adalah masa di mana jumlah persediaan tembaga bisa surplus.