Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tajam pada perdagangan hari ini, Kamis (4/3/2020). Pelemahan indeks terjadi menyusul kejatuhan Wall Street yang terseok-seok akibat kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka melemah 0,39 persen ke level 6.355,37. Kinerja di awal perdagangan ini berpotensi memutus reli tiga sesi beruntun yang berhasil dicapai IHSG.
Di Asia, bursa saham juga kebakaran. Indeks Topix Jepang dan Kospi Korea Selatan anjlok 0,96 persen dan 0,91 persen pada pukul 09.07 WIB. Begitu juga dengan indeks CSI 300 China dan Hang Seng Hong, ambruk 1,44 persen dan 1,19 persen.
Sebelumnya, Indeks S&P 500 anjlok 1,3 persen pada perdagangan Rabu (3/3/2021) sedangkan Indeks Nasdaq parkir di level terendah dalam dua bulan terakhir.
Hingga pukul 09.10 WIB sebanyak 112 saham menguat, 183 saham melemah, dan 213 saham stagnan. Seluruh sektor melemah berdasarkan klasifikasi IDX-IC, dipimpin sektor transporasi, kesehatan, dan properti.
Berdasarkan klasifikasi JASICA, hanya dua sektor, yakni finansial dan perkebunan yang mampu bertahan di saat sektor lain terkulai.
Saham big caps seperti PT Bank Central Asia Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Astra International Tbk. kompak melemah. Saham BBCA turun hampir 1 persen ke level 34.675. Sementara itu, saham TLKM dan ASII juga melemah 0,87 persen dan 0,44 persen hingga pukul 09.13 WIB.
Di saat IHSG tertekan, investor asing tampak mencetak aksi beli bersih ataa net buy dengan torehan Rp88 miliar. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menjadi favorit asing dengan catatan net buy Rp28,5 miliar dan Rp9,9 miliar di awal perdagangan.
Gerbong saham bank mini lagi-lagi mencuat. Empat saham terpantau mencetak penguatan tajam di atas 10 persen. Saham PT Bank Amar Indonesia Tbk. naik 22,81 persen, disusul saham PT Bank Nationalnobu Tbk. (+20,38 persen), PT Bank Oke Indonesia (+18,18 persen), dan PT Bank China Construction Indonesia (+9,18 persen).