Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Sentimen Buat Investor Wait and See, IHSG Menguat Terbatas

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan pada perdagangan hari ini penguatan IHSG tidak sekuat perdagangan sebelumnya disebabkan beberapa faktor.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas,  Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan menguat terbatas pada perdagangan Selasa (2/3/2021) dibayangi kecenderungan sikap wait and see oleh para pelaku pasar.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di level 6.359,21, naik tipis 0,33 persen atau 20,69 poin. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 6.329,50 hingga 6.388,12.

Investor asing tercatat membukukan transaksi beli bersih hingga Rp36,28 miliar. Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 221 saham berhasil menguat, 254 saham terkoreksi, sedangkan 242 saham lainnya terpantau stagnan.

Penguatan indeks dipimpin oleh saham IKAN yang naik 34,88 persen, diikuti saham MPPA naik 34,81 persen, dan saham MLPL menguat 34,72 persen.

Selain itu, pelemahan indeks dipimpin oleh saham KIOS yang terkoreksi 6,99 persen, disusul oleh saham EDGE turun 6,97 persen, dan saham OPMS melemah 6,94 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan pada perdagangan hari ini penguatan IHSG tidak sekuat perdagangan sebelumnya disebabkan beberapa faktor.

Dia menjelaskan bahwa pasar tampak masih menanti penetapan Senat AS dalam mengesahkan program stimulus dari Presiden AS Joe Biden dengan nilai mencapai US$1,9 triliun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam itu.

“Selain itu, melambatnya ekspansi manufaktur di Indonesia dan rendahnya data-data inflasi Indonesia juga menjadi sentimen penguatan IHSG cukup terbatas,” ujar Nafan saat dihubungi Bisnis, Selasa (2/3/2021).

Nafan juga menjelaskan, sikap menanti juga terjadi di pasar komoditas global menjelang pertemuan OPEC untuk menentukan kebijakan stabilisasi harga minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper