Bisnis.com, JAKARTA — Penetrasi crypto market di Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai 28 juta orang atau 10 persen dari populasi sebanyak 276 juta.
CEO PT Pintu Kemana Saja Jeth Soetoyo mengatakan bahwa pasar crypto di Indonesia berada 5 tahun di belakang pasar crypto Amerika Serikat.
Pada 2015, pasar crypto di Indonesia hanya 0,1 juta orang, sedangkan pada waktu yang sama di Amerika Serikat mencapai 1,8 juta atau 0,8 persen dari populasi sebanyak 328 juta orang.
Lalu pada 2020, pasar crypto mencapai 0,8 persen populasi di Indonesia atau mencapai 2 juta orang.
"Diproyeksikan pada 2025 mencapai mencapai 28 juta orang atau 10 persen dari populasi Indonesia. Penetrasi di AS pada 2025 mencapai 32 juta orang atau 10 persen dari populasi AS," ujarnya, Sabtu (21/2/2021).
Jeth meyakini pasar crypto akan terus berakselerasi. Hal itu dikarenakan adanya payung hukum dari Pemerintah Indonesia mengenai industri cryptocurrency yakni Peraturan Bappebti Nomor 5 tahun 2019 membuat masyarakat bertambah yakin bahwa investasi di industri tersebut aman.
"Bappebti sudah memiliki daftar resmi bursa crypto di Indonesia yang resmi terdaftar agar masyarakat Indonesia lebih terlindungi ketika ingin memperdagangkan aset cryptocurrency mereka. Mereka juga yakin masuk ke crypto market," ucapnya.
Investasi cryptocurrency memiliki banyak keunggulan dengan investasi lain yakni aset antiinflasi, aman, fee transaksi yang rendah, dan yield yang tinggi.