Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.989 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (10/2/2021)
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp13.989 per dolar AS, menguat 11 poin atau 0,07 persen dari posisi kemarin, Selasa (9/2/2021) Rp14.000 per dolar AS.
Sementara itu, pada pukul 10.05 WIB, nilai tukar rupiah naik 5 poin atau 0,04 persen menjadi Rp13.990 per dolar AS, sedangkan indeks dolar AS terkoreksi tipis 0,03 persen ke level 90,415.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah diprediksi berbalik koreksi terbatas pada hari ini. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, salah satu faktor pemberat pergerakan rupiah adalah penurunan indeks penjualan riil pada Januari 2021.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran pada Januari 2021 akan tetap terjaga dengan kinerja pertumbuhan secara tahunan diperkirakan membaik. Namun, secara secara bulanan angka tersebut akan menurun.
Secara bulanan, dia mengatakan IPR Januari 2021 diperkirakan menurun sebesar -1,8 persen (mtm) sejalan dengan faktor musiman permintaan masyarakat yang menurun pasca HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional), di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali, serta faktor musim/cuaca dan bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah.
Baca Juga
Selain itu, perubahan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi PPKM Mikro juga akan memicu pelemahan rupiah. Pasalnya, perubahan tersebut akan menimbulkan ketidakpastian bagi para investor.
“Rencana penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) juga bisa berdampak terhadap pergerakan nilai tukar rupiah,” katanya saat dihubungi pada Selasa (9/2/2021).
Yusuf memprediksi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (10/2/2021) akan berada di kisaran Rp14.000 - Rp14.050 per dolar AS.