Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Reli 6 Sesi, Wall Street Mulai Koreksi

Pada penutupan perdagangan Selasa (9/2/2021), Dow Jones koreksi 0,03 persen menjadi 31.375,83, S&P 500 turun 0,11 persen menuju 3.911,23, dan Nasdaq naik 0,14 persen k level 14.007,7.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Amerika Serikat (AS) cenderung mengalami koreksi seiring dengan kekhawatiran valuasi yang tinggi dan kondisi pasar yang mempertimbangkan dampak stimulus jumbo.

Pada penutupan perdagangan Selasa (9/2/2021), Dow Jones koreksi 0,03 persen menjadi 31.375,83, S&P 500 turun 0,11 persen menuju 3.911,23, dan Nasdaq naik 0,14 persen k level 14.007,7.

Mengutip Bloomberg, pasar saham AS menghentikan kenaikan enam hari berturut-turut karena investor memperdebatkan apakah komitmen oleh Federal Reserve dan pemerintahan Biden untuk membiarkan ekonomi berjalan panas akan memicu inflasi yang tidak stabil.

Indeks S&P 500 beringsut lebih rendah dari level tertinggi sepanjang masa setelah lonjakan 5,4 persen bulan ini yang dipicu oleh tanda-tanda pemerintahan Biden bermaksud untuk mengesahkan tagihan bantuan jumbo US$1,9 triliun, sementara bank sentral berjanji untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol.

Indeks Nasdaq 100 naik, sementara kapitalisasi kecil mencatat reli terpanjang sejak Desember 2019. Treasury menguat dan dolar turun untuk sesi ketiga berturut-turut.

Valuasi yang diperpanjang membuat investor berhenti sejenak saat mereka mendukung upaya vaksinasi yang semakin maju, prospek stimulus yang meningkat, dan perlambatan infeksi virus corona di seluruh dunia.

Dengan ekspektasi inflasi mendekati level tertinggi sejak 2013, pertanyaan juga mulai muncul tentang kapan apa yang disebut perdagangan reflasi obligasi dapat mulai mengancam ekuitas.

"Kami sampai pada titik di mana kami harus mulai mengkhawatirkan risiko bagaimana kami menarik kembali stimulus itu, apakah itu akan menyebabkan ekonomi menjadi terlalu panas, apakah valuasi ini menjadi terlalu mahal," Saira Malik, kepala ekuitas global Nuveen, katanya di Bloomberg TV. "Itu adalah sesuatu yang akan kita perjuangkan seiring berlalunya waktu."

Di tempat lain, minyak Brent berada di sekitar US$60 per barel di tengah tanda-tanda pengetatan pasar global dan permintaan membaik. Bitcoin mengupas lompatan sebelumnya ke rekor setelah Tesla Inc. membeli US$1,5 miliar cryptocurrency.

Ini adalah pergerakan utama di pasar:
Saham

S&P 500 turun 0,1% pada pukul 4 sore. Waktu New York.
Indeks Stoxx Europe 600 kehilangan 0,1%.
MSCI Asia Pacific Index naik 0,4%.
Indeks Pasar Berkembang MSCI naik 0,7%.

Mata Uang

Indeks Spot Dolar Bloomberg merosot 0,5%.
Euro naik 0,6% menjadi $ 1,2118.
Pound Inggris naik 0,5% menjadi $ 1,3809.
Yuan menguat 0,2% menjadi 6,436 per dolar.
Yen Jepang menguat 0,6% menjadi 104,57 per dolar.

Obligasi

Hasil pada Treasury 10-tahun turun dua basis poin menjadi 1,15%.
Hasil pada obligasi dua tahun naik menjadi 0,115%.
Imbal hasil 10-tahun Jerman datar mendekati -0,45%.
Hasil 10-tahun Inggris turun menjadi 0,461%.
Imbal hasil 10-tahun Jepang naik kurang dari satu basis poin menjadi 0,073%.

Komoditas

Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,6% menjadi $ 58,32 per barel.
Minyak mentah Brent naik 0,9% menjadi $ 61,12 per barel.
Emas berjangka menguat 0,1% menjadi $ 1,836.10 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper