Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Ditutup Menghijau Meski Dibayangi Isu Pemecatan Pejabat The Fed

Wall Street menguat meski Trump pecat gubernur The Fed Lisa Cook. Pasar fokus pada ekspektasi penurunan suku bunga.
Informasi pasar saham di Nasdaq MarketSite di New York, AS, Senin, 5 Agustus 2024. Aksi jual pasar global semakin dalam karena kekhawatiran terhadap resesi ekonomi AS semakin meningkat./Bloomberg-Michael Nagle
Informasi pasar saham di Nasdaq MarketSite di New York, AS, Senin, 5 Agustus 2024. Aksi jual pasar global semakin dalam karena kekhawatiran terhadap resesi ekonomi AS semakin meningkat./Bloomberg-Michael Nagle
Ringkasan Berita
  • Bursa saham AS ditutup menguat meski ada kekhawatiran atas pemecatan Gubernur The Fed Lisa Cook oleh Presiden Trump.
  • Investor tetap optimis dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September meski ada tekanan inflasi dan isu independensi bank sentral.
  • Reli saham Nvidia dan Eli Lilly membantu penguatan indeks S&P 500, dengan Nvidia bersiap merilis laporan kinerja kuartalan yang dinantikan pasar.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Selasa (26/8/2025) waktu setempat di tengah sikap pasar yang mencerna langkah Presiden Donald Trump memecat salah satu gubernur Federal Reserve (The Fed).

Melansir Reuters pada Rabu (27/8/2025) indeks S&P 500 naik 0,41% ke level 6.465,94. Sementara itu, Nasdaq menguat 0,44% ke 21.544,27, sedangkan Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,30% ke 45.418,07.

Pergerakan pasar dibayangi oleh langkah Trump yang mengumumkan pemecatan Gubernur The Fed Lisa Cook terkait dugaan penyalahgunaan fasilitas Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). 

Langkah ini menambah kekhawatiran pasar atas independensi The Fed dari intervensi politik. S&P 500 futures sempat melemah sebelum pulih, seiring fokus investor pada ekspektasi bahwa bank sentral tetap akan memangkas suku bunga pada September.

“Komunitas pasar semakin khawatir tentang independensi The Fed, dan itu memang menjadi isu jangka panjang. Namun untuk jangka pendek, arah kebijakan suku bunga enam hingga 12 bulan ke depan sudah jelas mengarah ke pelonggaran moneter,” ujar Bill Merz, Head of Capital Market Research di U.S. Bank Wealth Management, Minneapolis.

Meski tekanan inflasi masih ada, pelaku pasar tetap memperkirakan penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed September mendatang. Optimisme tersebut didorong sinyal dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell, data pelemahan pasar tenaga kerja, serta gejolak internal di dewan gubernur bank sentral.

Morgan Stanley menjadi broker terbaru yang memprediksi pemangkasan suku bunga pada September. Namun, laporan data inflasi dan ketenagakerjaan mendatang berpotensi mengubah ekspektasi investor.

Adapun, indeks S&P 500 ditutup menguat mendekati rekor penutupan tertinggi pada 14 Agustus seiring dengan reli saham Nvidia dan Eli Lilly.

Saham Nvidia naik 1,1% menjelang rilis laporan kinerja kuartalan pada Rabu malam waktu AS, yang akan menguji daya tahan produsen chip terbesar dunia di tengah perang dagang Washington–Beijing. Hasil laporan tersebut dinilai bisa memperpanjang reli saham berbasis kecerdasan buatan (AI) di Wall Street—atau justru meredamnya.

Sementara itu, saham Eli Lilly melesat hampir 6% setelah mengumumkan pil eksperimentalnya mampu memangkas berat badan pasien diabetes hingga 10,5%.

Dengan valuasi S&P 500 yang diperdagangkan sekitar 23 kali proyeksi laba—tertinggi dalam empat tahun—risiko aksi jual kian meningkat jika kinerja Nvidia mengecewakan dan menggerus optimisme investor terhadap saham berbasis AI.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro