Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Selasa (26/8/2025) waktu setempat di tengah sikap pasar yang mencerna langkah Presiden Donald Trump memecat salah satu gubernur Federal Reserve (The Fed).
Melansir Reuters pada Rabu (27/8/2025) indeks S&P 500 naik 0,41% ke level 6.465,94. Sementara itu, Nasdaq menguat 0,44% ke 21.544,27, sedangkan Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,30% ke 45.418,07.
Pergerakan pasar dibayangi oleh langkah Trump yang mengumumkan pemecatan Gubernur The Fed Lisa Cook terkait dugaan penyalahgunaan fasilitas Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Langkah ini menambah kekhawatiran pasar atas independensi The Fed dari intervensi politik. S&P 500 futures sempat melemah sebelum pulih, seiring fokus investor pada ekspektasi bahwa bank sentral tetap akan memangkas suku bunga pada September.
“Komunitas pasar semakin khawatir tentang independensi The Fed, dan itu memang menjadi isu jangka panjang. Namun untuk jangka pendek, arah kebijakan suku bunga enam hingga 12 bulan ke depan sudah jelas mengarah ke pelonggaran moneter,” ujar Bill Merz, Head of Capital Market Research di U.S. Bank Wealth Management, Minneapolis.
Meski tekanan inflasi masih ada, pelaku pasar tetap memperkirakan penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed September mendatang. Optimisme tersebut didorong sinyal dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell, data pelemahan pasar tenaga kerja, serta gejolak internal di dewan gubernur bank sentral.
Baca Juga
Morgan Stanley menjadi broker terbaru yang memprediksi pemangkasan suku bunga pada September. Namun, laporan data inflasi dan ketenagakerjaan mendatang berpotensi mengubah ekspektasi investor.
Adapun, indeks S&P 500 ditutup menguat mendekati rekor penutupan tertinggi pada 14 Agustus seiring dengan reli saham Nvidia dan Eli Lilly.
Saham Nvidia naik 1,1% menjelang rilis laporan kinerja kuartalan pada Rabu malam waktu AS, yang akan menguji daya tahan produsen chip terbesar dunia di tengah perang dagang Washington–Beijing. Hasil laporan tersebut dinilai bisa memperpanjang reli saham berbasis kecerdasan buatan (AI) di Wall Street—atau justru meredamnya.
Sementara itu, saham Eli Lilly melesat hampir 6% setelah mengumumkan pil eksperimentalnya mampu memangkas berat badan pasien diabetes hingga 10,5%.
Dengan valuasi S&P 500 yang diperdagangkan sekitar 23 kali proyeksi laba—tertinggi dalam empat tahun—risiko aksi jual kian meningkat jika kinerja Nvidia mengecewakan dan menggerus optimisme investor terhadap saham berbasis AI.