Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah berhasil ditutup menguat pada perdagangan pertama pekan ini, Senin (8/2/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 27 poin atau 0,20 persen menjadi Rp14.002 per dolar AS. Di saat yang sama, indeks dolar melemah tipis 0,01 persen ke level 91,04.
Penguatan rupiah juga sejalan dengan mata uang Asia lainnya. Won Korea terpantau menguat paling tinggi yakni 0,38 persen. Kemudian yuan China menguat 0,13 persen, ringgit Malaysia menguat 0,10 persen, serta rupee India menguat tipis 0,07 persen dan peso Filipina 0,06 persen.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan penguatan mata uang Garuda terhadap dolar AS pada hari ini disokong oleh sentimen positif yang mendorong investor masuk kembali ke aset berisiko seperti saham.
Ini juga bersamaan dengan rilis data tenaga kerja AS, Non-Farm Payrolls bulan Januari yang di bawah ekspektasi pasar sehingga mendorong pelemahan dolar AS.
“Data tenaga kerja yang pesimis ini menurunkan ekspektasi pemulihan ekonomi yang lebih cepat di AS,” kata Ariston, ketika dihubungi Bisnis, Senin (8/2/2021)
Baca Juga
Selain itu, tambah dia, data tersebut meningkatkan perilisan stimulus fiskal AS sebesar US$1,9 triliun yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi AS. Alhasil ekspektasi ini meningkatkan minat pasar terhadap aset berisiko hari ini.