Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Widodo Makmur Unggas (WMUU) Ditutup Mentereng, Begini Analisisnya

Saham emiten bersandi WMUU ini parkir di level 242, naik 62 poin atau 34,44 persen pada penutupan perdagangan, atau mengalami auto reject atas (ARA).
Salah satu proses mengolah daging di pabrik PT Widodo Makmur Unggas. Istimewa
Salah satu proses mengolah daging di pabrik PT Widodo Makmur Unggas. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten baru PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) mencatatkan pertumbuhan luar biasa pada perdagangan pertama kalinya di pasar sekunder, Selasa (2/2/2021). Momentum pencatatan sahamnya dinilai tepat.

Saham emiten bersandi WMUU ini parkir di level 242, naik 62 poin atau 34,44 persen pada penutupan perdagangan, atau mengalami auto reject atas (ARA). Sepanjang hari pergerakan harganya ada di level 187--242 dan dibuka pada level 200, sementara harga saat penawaran umum perdana (IPO) 180.

Analis Aldiracitra Sekuritas Timothy Gracianov menuturkan momentum WMUU melakukan initial public offering jatuh di saat yang tepat ketika harga ayam broiler di kalangan peternak lebih stabil karena kontrol pasokan yang diatur oleh pemerintah.

"Kami melihat sebagian besar dana IPO akan digunakan perusahaan untuk masuk ke dalam segmen hulu yaitu pakan ternak mulai dari nol, sehingga kami melihat tantangan dalam memasuki pasar baru yang sudah well-established dengan pemain-pemain yang lebih besar dan sudah lebih lama pada bisnis tersebut," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (2/2/2021).

Kemudian, dana IPO juga yang difokuskan mengembangkan bisnis utama perusahaan saat ini, yakni segmen penjualan karkas ayam, dengan membangun Rumah Potong Ayam (RPA) baru.

Timothy menilai hal tersebut menjadi keuntungan dari bisnis ini karena harga penjualan ayam karkas secara historikal lebih stabil daripada harga ayam di kalangan peternak.

"Namun, tantangannya distribusi dan penjualan harus diselesaikan dengan cepat dan kurang dari sehari, mengingat perusahaan tidak berencana untuk membangun Cold Storage," paparnya.

Direktur Utama WMU Ali Mas’adi menuturkan perseroan kelolaannya berencana menerbitkan instrumen surat utang atau obligasi korporasi di akhir tahun ini, untuk mendukung upaya Perseroan melebarkan sayap bisnis.

Pada 2021, perseroan mengalokasikan dana investasi sebesar Rp1,5 triliun dari sebelumnya Rp1,9 triliun. Alokasi penggunaan dana investasi untuk menambah kapasitas produksi ayam broiler sebanyak 6,4 juta broiler melalui dua tahap.

"IPO bukan satu-satunya aksi korporasi yang dilakukan oleh Widodo Makmur Unggas. Ke depannya, perseroan akan terus bertumbuh dan sesuai rencana di 2021 dengan menaikkan kapasitas Rumah Potong Hewan Unggas menjadi berkapasitas 25.500 ekor per jam," ujarnya.

Di tengah pandemi Covid-19, WMU tetap optimis dapat melanjutkan torehan kinerja positif. Perseroan memproyeksikan penjualan meroket naik 436 persen dan laba bersih 259 persen dari tahun lalu.

WMUU pun fokus pada pengembangan bisnis produksi karkas, apalagi di sepanjang semester pertama 2020 produksi karkas tumbuh 22 persen menjadi 16.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper