Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten pelat merah di sektor konstruksi atau BUMN Karya ditutup menguat pada perdagangan pertama Februari 2021.
Mengutip data Bloomberg, saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. melesat paling tinggi di antara saham BUMN Karya lainnya hingga dobel digit sebesar 11,11 persen menjadi Rp2.000 per saham pada akhir perdagangan Senin (1/2/2021).
Selanjutnya saham PT PP (Persero) Tbk. menyusul dengan penguatan 9,79 persen menjadi Rp1.795 per saham.
Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menguat 8,79 persen menjadi Rp1.485 per saham dan saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tumbuh 6,01 persen menjadi Rp1.500 per saham.
Penguatan saham BUMN Karya ini beriringan dengan rebound signifikan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
IHSG melonjak 3,50 persen menjadi 6.067 pada akhir perdagangan yang menghentikan penurunan selama 7 hari berturut-turut sebelumnya.
Baca Juga
Sebanyak 350 saham menguat, 163 saham melemah, dan 123 saham diperdagangkan stagnan.
Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia terpantau tembus ke atas Rp7.000 triliun lagi yaitu Rp7.165,50 triliun.
Kenaikan IHSG antara lain ditopang rilis data perekonomian yang menunjukkan optimisme. Indeks manufaktur atau Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia dari IHS Markit periode Januari 2021 tercatat naik 52,2 lebih tinggi dari periode bulan sebelumnya atau Desember 2020 yang sebesar 51,3.
Menurut IHS Markit, peningkatan terbaru aktivitas di sektor kesehatan merupakan yang paling cepat selama enam setengah tahun dan yang paling besar sejak survei pada April 2011.
Di lain pihak, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan secara tahunan, inflasi pada Januari 2021 tercatat sebesar 1,55 persen (year-on-year/yoy).
“Perkembangan harga berbagai komoditas pada januari 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan ,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/2/2021).