Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Bakal Rebound, Rekomendasi Saham BBCA hingga WSKT

Indikasi rebound IHSG cukup terbuka setelah terlihat kuat diatas psikologis 6.000. Dengan demikian, diperkirakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6.100-6.256
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan rebound pada perdagangan Kamis (28/1/2021), setelah mengalami penurunan 5 hari perdagangan berturut-turut.

Pada perdagangan Rabu (27/1/2021), IHSG ditutup melemah 0,5 persen atau turun setengah persen sebesar 31.00 poin ke level 6109.17, setelah sempat overshoot hingga di bawah 6.000.

Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat menuturkan secara teknikal IHSG sempat menyentuh level psikologis 6000 dan MA50. Indikator stochastic mulai terlihat jenuh jual dengan indikator MACD yang telah memasuki area undervalue.

"Indikasi rebound IHSG cukup terbuka setelah terlihat kuat diatas psikologis 6.000. Dengan demikian, diperkirakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6.100-6.256," ujarnya, Kamis (28/1/2021).

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya ACST, ADHI, ADRO, AKRA, BBCA, BSDE, JSMR, LPPF, LSIP, PTPP, SSMS, TLKM, WIKA, WSKT.

Adapun, pada perdagangan kemarin, sektor pertambangan (-1.84%) dan Aneka Industri (-1.55%) menjadi penekan IHSG hingga akhir sesi perdagangan, sementara saham-saham pada sektor Pertanian (+2.48%), Infrastruktur (+1.82%) dan Property (+1.51%) mampu menahan pelemahan IHSG dengan menguat.

"Pembentukan sovereign wealth fund [SWF] yang mulai memasuki tahap akhir dan penguatan harga CPO sebesar 3.64 persen ke level 3.385 ringgit per metrik ton menjadi optimisme investor," ungkapnya.

Investor asing tercatat net sell tipis sebesar Rp6,78 miliar pada perdagangan kemarin, karena investor domestik kembali yang mulai optimistis setelah IHSG menyentuh level psikologis 6.000.

Adapun, indeks acuan Asia mayoritas menguat kecuali indeks HangSeng (-0.32%) yang turun. Indeks Nikkei (+0.31%), TOPIX (+0.65%) dan CSI300 (+0.27%) naik.

Investor terus mempertimbangkan laporan pendapatan yang akan rilis untuk tahun buku 2020 serta hasil pertemuan kebijakan The Fed untuk yang pertama di tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper