Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan rebound pada perdagangan Kamis (28/1/2021), setelah mengalami penurunan 5 hari perdagangan berturut-turut.
Pada perdagangan Rabu (27/1/2021), IHSG ditutup melemah 0,5 persen atau turun setengah persen sebesar 31.00 poin ke level 6109.17, setelah sempat overshoot hingga di bawah 6.000.
Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat menuturkan secara teknikal IHSG sempat menyentuh level psikologis 6000 dan MA50. Indikator stochastic mulai terlihat jenuh jual dengan indikator MACD yang telah memasuki area undervalue.
"Indikasi rebound IHSG cukup terbuka setelah terlihat kuat diatas psikologis 6.000. Dengan demikian, diperkirakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6.100-6.256," ujarnya, Kamis (28/1/2021).
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya ACST, ADHI, ADRO, AKRA, BBCA, BSDE, JSMR, LPPF, LSIP, PTPP, SSMS, TLKM, WIKA, WSKT.
Adapun, pada perdagangan kemarin, sektor pertambangan (-1.84%) dan Aneka Industri (-1.55%) menjadi penekan IHSG hingga akhir sesi perdagangan, sementara saham-saham pada sektor Pertanian (+2.48%), Infrastruktur (+1.82%) dan Property (+1.51%) mampu menahan pelemahan IHSG dengan menguat.
Baca Juga
"Pembentukan sovereign wealth fund [SWF] yang mulai memasuki tahap akhir dan penguatan harga CPO sebesar 3.64 persen ke level 3.385 ringgit per metrik ton menjadi optimisme investor," ungkapnya.
Investor asing tercatat net sell tipis sebesar Rp6,78 miliar pada perdagangan kemarin, karena investor domestik kembali yang mulai optimistis setelah IHSG menyentuh level psikologis 6.000.
Adapun, indeks acuan Asia mayoritas menguat kecuali indeks HangSeng (-0.32%) yang turun. Indeks Nikkei (+0.31%), TOPIX (+0.65%) dan CSI300 (+0.27%) naik.
Investor terus mempertimbangkan laporan pendapatan yang akan rilis untuk tahun buku 2020 serta hasil pertemuan kebijakan The Fed untuk yang pertama di tahun 2021.