Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mengalami tekanan seiring dengan masih masifnya kasus Covid-19 global yang dapat menekan tingkat permintaan.
Pada perdagangan Jumat (15/1/2021) pukul 10.30 WIB, harga minyak WTI kontrak Februari 2021 koreksi 0,04 persen atau 0,02 poin menjadi US$53,55 per barel.
Harga minyak Brent kontrak Maret 2021 melesu 0,35 persen atau 0,2 poin ke level US$56,22 per barel.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyampaikan harga minyak berpeluang bergerak turun dalam jangka pendek di tengah kekhawatiran pasar terhadap outlook melambatnya permintaan bahan bakar karena melonjaknya kasus Covid-19 global.
"Hal itu yang memicu kebijakan pembatasan aktivitas terbaru di beberapa negara seperti China dan di Eropa," paparnya dalam publikasi riset, Jumat (15/1/2021).
Namun, penurunan harga minyak berpeluang terbatas jika dolar AS melemah dibalik proposal stimulus terbaru dari Presiden AS terpilih Joe Biden dan pernyataan Fed yang tidak akan menaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Baca Juga
Selanjutnya pada hari ini pasar akan menantikan perilisan data aktivitas rig AS oleh Baker Hughes pada pukul 01:00 WIB atau Sabtu dini hari.
Potensi pergerakan harga minyak berpeluang dijual dalam jangka pendek selama harga bergerak di bawah level resisten di 54.00 karena berpotensi turun untuk menguji level support di 53.20.
Namun, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level 54.00, harga minyak berpeluang dibeli karena berpotensi naik lebih lanjut untuk menargetkan resisten selanjutnya di 54.50.
Level support : 53.20 - 52.70 - 52.00
Level resisten : 54.00 -54.50 - 55.70