Bisnis.com, JAKARTA – Rata-rata harga minyak Brent di pasar spot diperkirakan akan mencapai level US$53 per barel pada tahun ini dan tahun depan.
Hal tersebut terungkap dalam Prospek Energi Jangka Pendek (short term energy outlook/STEO) edisi januari 2021 yang dipublikasikan oleh Badan Administrasi Informasi Energi AS (US Energy Information Administration/EIA).
Laporan yang dipublikasikan pada Selasa (12/1/2021) waktu AS, atau Rabu (13/1/2021) WIB itu juga menunjukkan bahwa perkiraan harga minyak Brent sebesar US$53 per barel pada tahun ini dan tahun depan tersebut meningkat dari asumsi harga minyak Brent sepanjang 2020 sebesar US$42 per barel.
EIA memperkirakan konsumsi global minyak bumi dan bahan bakar cair rata-rata 92,2 juta barel per hari (bph) untuk sepanjang tahun 2020, turun 9,0 juta bph dari 2019.
Sementara, konsumsi bahan bakar cair global pada tahun ini diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,6 juta bph tahun 2021 dan meningkat 3,3 juta bph pada 2022.
EIA mengungkapkan STEO Januari tetap tunduk pada tingkat ketidakpastian yang tinggi karena tanggapan terhadap Covid-19 terus berkembang. Berkurangnya aktivitas ekonomi dan perubahan perilaku konsumen sebagai respons terhadap pandemi COVID-19 menyebabkan permintaan dan pasokan energi menurun pada tahun 2020.
“Pandemi yang sedang berlangsung dan keberhasilan program vaksinasi akan terus memengaruhi penggunaan energi di masa mendatang,” tulis EIA dalam STEO Januari, Rabu (13/1/2021).