Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Net Syariah Indonesia memulai siap melepas sebagian saham ke publik lewat penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Perseroan mengincar dana ratusan miliar guna menambah modal untuk kebutuhan ekspansi.
Direktur Bank Net Syariah Basuki Hidayat mengatakan masa penawaran awal atau bookbuilding telah dimulai kemarin, 11 Januari 2021 dan akan berlangsung hingga 18 Januari 2021. Bank yang dahulu bernama Bank Maybank Syariah ini berencana melepas sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar atau setara 37,9 persen dari total modal disetor setelah IPO.
Bank Net Syariah menawarkan harga di kisaran Rp103 hingga Rp105 per saham sehingga target perolehan dana dari IPO berkisar Rp515 miliar hingga Rp525 miliar.
Berdasarkan prospektus IPO Bank Net Syariah, sekitar 60 persen dana akan digunakan untuk biaya pemeliharaan IT dan penunjang sedangkan 40 persen akan digunakan untuk modal kerja lainnya, seperti biaya pemasaran, sewa dan biaya lain-lain.
“Keseluruhan dana hasil IPO akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja seperti biaya pemeliharaan IT dan penunjangnya dan modal kerja lainnya, hal ini sejalan dengan rencana strategis bank yang akan bertransformasi menjadi bank digital” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Bisnis Selasa (12/1/2021).
Selain menawarkan saham, Bank Net Syariah juga akan menerbitkan waran seri I sebanyak 2,8 miliar atau setara 34,17 persen modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pendaftaran. Waran Seri I diberikan secara gratis kepada pemegang saham baru dengan perbandingan 25 saham baru mendapatkan 14 waran.
Baca Juga
Dalam proses IPO ini, Bank Net Syariah menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana efek. Adapun penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian. Penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan menjamin seluruh penawaran saham dengan kesanggupan penuh sesuai dengan porsi masing-masing.
Direktur Investment Banking PT. NH Korindo Sekuritas Indonesia Amir Suhendro Samirin mengatakan Bank Net Indonesia Syariah telah mendapatkan izin pra efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 8 Januari 2021. Perseroan kemudian melaksanakan bookbuilding pada 11 Januari 2021 hingga tanggal 18 Januari 2021.
“Kami berkeyakinan bahwa proses bookbuilding ini akan mendapat respon yang bagus dari pasar serta dapat terserap dengan baik walaupun di tengah masa pandemi Covid-19 ini,” katanya.
Berdasarkan laporan keuangan per Juli 2020, aset Bank Net Syariah mencapai 730,94 miliar dengan ekuitas Rp655,59 miliar. Di periode yang sama, perseroan mencetak laba bersih Rp57 miliar.
Sekadar informasi Bank Net Syariah berganti nama sejak 30 Desember 2019. Semula, bank ini bernama Bank Maybank Syariah Indonesia. Bank ini bukan bagian dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk.meskipun memiliki pemegang saham yang sama, yaitu Malayan Banking Berhad.