Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 5 Januari 2021

Rupiah yang berhasil kembali menembus level Rp14.000 menjadi mata uang terkuat di Asia pada Senin (4/1/2021).
Karyawan menghitung dolar AS di Jakarta, Rabu (18/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menghitung dolar AS di Jakarta, Rabu (18/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang rupiah berpotensi menguat terbatas pada Selasa (5/1/2021) setelah menguat signifikan pada perdagangan perdana 2021 dan menjadi jawara Asia.

Pada perdagangan perdana tahun ini, Senin (4/1/2021), nilai tukar rupiah ditutup menguat 155 poin atau 1,1 persen ke level Rp13.895 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terkoreksi 0,36 persen menjadi 89,612. Penguatan rupiah pun menjadi yang tertinggi di antara mata uang Asia lainnya.

"Untuk perdagangan hari ini diprediksi rupiah akan dibuka menguat menuju level Rp13.850 per dolar AS," papar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi.

Dalam laporannya, Ibrahim mengatakan salah satu faktor penopang penguatan rupiah adalah rilis data inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 1,68 persen sepanjang tahun lalu.

Sementara itu, secara bulanan tingkat harga inflasi 0,45 persen pada Desember 2020. Inflasi ini lebih besar dari 0,28 persen pada November 2020 dan 0,34 persen pada Desember 2019.

"Ini menandakan hal yang positif karena konsumsi masyarakat sudah kembali menggeliat," katanya.

Selain itu, kabar distribusi vaksin virus corona yang telah menjangkau 34 provinsi juga ikut menopang pergerakan rupiah. Meski masih di fokuskan ke Instansi-instansi tertentu, hal ini menunjukkan upaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi sudah cukup membawa pelaku pasar kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri.

Sementara itu, keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memperpanjang PSBB Transisi hingga 17 Januari 2021 dinilai tertahan oleh respons pemerintah pusat yang cepat tanggap dalam distribusi vaksin virus corona.

"Masyarakat juga tidak panik dan sudah terbiasa dengan kondisi saat ini," ujarnya.

Sementara itu, dari luar negeri, ekspektasi suku bunga AS yang akan tetap rendah dan harapan pemulihan ekonomi global turut membantu kenaikan rupiah. Hal tersebut kemungkinan akan terus melemahkan nilai dolar AS terhadap mata uang utama lainnya.

Pelaku pasar juga tengah menanti hasil risalah pertemuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) pada hari Rabu. Investor akan mencari detail lebih lanjut tentang diskusi tentang membuat panduan kebijakan ke depan mereka lebih eksplisit dan peluang peningkatan lebih lanjut dalam pembelian aset di tahun 2021.

Simak pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini secara live.

15:05 WIB
Rupiah ditutup koreksi

Pukul 15.00 WIB, rupiah koreksi 20 poin atau 0,14 persen menjadi Rp13.915 per dolar AS.

Indeks dolar AS turun 0,09 menuju 89,79.

11:23 WIB
Koreksi rupiah menipis

Pukul 10.39 WIB, rupiah koreksi 21,5 poin atau 0,15 persen menjadi Rp13.916,5 per dolar AS.

Sementara itu, pukul 11.20 WIB, indeks dolar AS 0,13 persen ke level 89,754.

10:21 WIB
Rupiah masih lesu

Pukul 09.52 WIB, rupiah koreksi 30 poin atau 0,22 persen menjadi Rp13.925 per dolar AS.

Sementara itu, pukul 10.20 WIB, indeks dolar AS 0,12 persen ke level 89,762.

09:08 WIB
Rupiah turun tipis

Pukul 09.03 WIB, rupiah koreksi 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp13.905.

Indeks dolar AS koreksi tipis 0,03 persen ke level 89,839.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper