Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), salah satu saham BUMN pilihan Kaesang Pangarep putra Presiden Joko Widodo, berhasil meningkat 130 persen sepanjang tahun ini.
Pada perdagangan Rabu (30/12/2020) atau perdagangan terakhir tahun ini, saham ANTM koreksi 10 poin atau 0,51 persen menjadi Rp1.935. Sepanjang perdagangan kemarin, saham ANTM bergerak di rentang Rp1.905-Rp1.985.
Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp46,5 triliun dengan price to earning ratio (PER) 41,73 kali. Sepanjang 2020, saham ANTM bergerak di rentang Rp385-Rp2.070. Level Rp2.070 merupakan rekor saham tertinggi saham Antam sejak 2011.
Saham ANTM sejatinya memang mencatatkan kinerja ciamik, di tengah tren penguatan harga emas dan keikutsertaan Antam dalam proyek baterai listrik.
Mengutip Bloomberg, harga emas global telah menguat 6,6 persen bulan ini, dan 25 persen lebih tinggi selama tahun 2020, kenaikan setahun penuh terbesar sejak 2010. Adapun kenaikan harga emas pada Desember 2020 ditopang oleh penurunan dolar AS ke level terendah sejak April 2018.
Aneka Tambang juga bergabung dalam konsorsium BUMN dalam proyek baterai listrik senilai US$9,8 miliar atau sekitar Rp138,18 triliun (estimasi kurs Rp14.100 per dolar AS) yang bekerja sama dengan LQ Energy Solution.
Baca Juga
Sepanjang 2020, saham ANTM naik 130,36 persen. Investor asing juga masuk dengan net buy Rp90,97 miliar sepanjang 2020.
Dalam cuitannya di Twitter, Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, kerap menjagokan saham BUMN PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM).
Dalam akun twitter-nya pada Selasa (29/12/2020) misalnya, Kaesang menyebutkan dirinya belum melakukan profit taking saham PGAS dan ANTM. Bahkan, dia memilih melakukan average up.
"Saya sampe sekarang belom take profit untuk $ANTM $PGAS. Yang saya lakukan malah average up," ujarnya.
Pengertian average up (AU) dalam dunia saham adalah pembelian saham yang sudah kita miliki, di harga lebih tinggi untuk memaksimalkan potensi keuntungan. Artinya, Kaesang terus melakukan pembelian saham PGAS dan ANTM, dengan estimasi akan mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Saya sampe sekarang belom take profit untuk $ANTM $PGAS. Yang saya lakukan malah average up https://t.co/JZfnGvwX22
— Kaesang Pangarep (@kaesangp) December 29, 2020
Sementara itu, saham PGAS pada sesi terakhir 2020 juga juga koreksi 4,06 persen atau 70 poin menuju Rp1.655. Kapitalisasi pasar PGAS sebesar Rp40,12 triliun dengan PER 37,86 kali.
Sepanjang tahun berjalan, saham PGAS masih koreksi 23,73 persen, setelah bergerak di kisaran Rp605-Rp2.200. Namun, dalam 3 bulan terakhir saham PGAS berhasil menanjak 62,25 persen.
Namun demikian, Kaesang masih yakin portofolio saham PGAS mengilap. Bahkan, dia meyakini pergerakan saham Perusahaan Gas Negara (PGN) akan mampu menembus level Rp2.100 pada tahun depan. Pemilik akun Instagram @sahamrakyat itu juga melabeli rekomendasinya dengan sebutan ‘Sangmology’.
“Kalau besok $PGAS bisa tembusin 1.750, kayaknya bakalan mulus perjalanannya ke 2.100. Gimana cuanmin @sahamrakyat? #SangMology,” tulisnya melalui akun Twitter, Senin (14/12/2020) malam.