Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow, Kapitalisasi Pasar Xiaomi Tembus Rp1.400 Triliun

Pencapaian tersebut diraih setelah saham perusahaan yang didirikan oleh Lei Jun tersebut sempat menguat hingga 9,1 persen di bursa Hongkong pada perdagangan Rabu (23/12/2020) waktu setempat.
Xiaomi Mi 10T Pro/mi.com
Xiaomi Mi 10T Pro/mi.com

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai kapitalisasi pasar perusahaan produsen ponsel asal China, Xiaomi Corp., melambung tinggi menembus US$100 miliar atau sekitar Rp1.423 triliun.

Pencapaian tersebut diraih setelah saham perusahaan yang didirikan oleh Lei Jun tersebut sempat menguat hingga 9,1 persen di bursa Hongkong pada perdagangan Rabu (23/12/2020) waktu setempat.

Realisasi itu juga menjadikan Xiaomi sebagai saham ke-13 dalam indeks acuan Hang Seng yang memiliki kapitalisasi pasar di atas US$100 miliar. Pun, pada penutupan pasar saham Xiaomi ditutup menguat 7,6 persen dengan nilai pasar HK$802 miliar atau US$103 miliar.

Seperti dilansir dari Bloomberg, perusahaan yang sebagain besar pendapatannya berasal dari bisnis ponsel pintar itu memang mengincar valuasi US$100 ketika melakukan initial public offering (IPO) pada 2018 silam.

Namun, ketika itu valuasinya hanya mampu berada di kisaran separuh dari target ambisius tersebut. Saham Xiaomi pun mulanya diperdagangkan di bawa HK$17, harga rata-rata saham yang baru melantai.

Tahun ini, saham Xiaomi memulai keberuntungannya di sekitar Agustus lalu, ketika kabar bahwa saham perusahaan yang juga memproduksi berbagai peralatan sehari-hari itu dikabarkan akan masuk indeks Hang Seng. Alhasil, harga sahamnya melonjak dua kali lipat.

Kemudian, pada November lalu Xiaomi melapirkan pertumbuhan penjualan kuartalan tercepat dalam dua tahun. Diikuti oleh pendapatan perseroan yang melampaui rata-rata perkiraan analis.

Tidak hanya itu, penjualan yang kuat saat momentum festival belanja 12.12 di China turut mendorong saham Xiaomi untuk naik lebih dari 20 persen di bulan terakhir tahun ini dan penguatan diperkirakan masih akan berlanjut.

Xiaomi juga menjadi salah satu dari sedikit perusahaan teknologi besar China yang menikmati pertumbuhan yang kuat di luar negeri sambil memanfaatkan adopsi teknologi 5G China sekaligus memenangkan pangsa pasar domestik dari pesaingnya, Huawei Technologies Co.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper