Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten PT Solusi Sinergi Digital Tbk akan memasuki masa Penawaran Umum yang akan dilaksanakan selama 1 hari kerja, yakni pada Rabu (23/12/2020). dan akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Desember 2020.
Dalam keterangan resminya, Selasa (22/12/2020), perusahaan yang akan melantai dengan ticker saham WIFI ini, menawarkan 156.558.200 saham atau 156,56 juta saham kepada publik atau setara dengan 8,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dan pelaksanaan konversi utang kepada PT Prambanan Investasi Sukses (PIS) dan PT Investasi Gemilang Maju (IGM), dengan harga pelaksanaan Rp530,- per saham.
Bersamaan dengan IPO, Solusi Sinergi Digital juga akan menerbitkan 283.018.800 saham baru hasil konversi utang kepada PIS dan PT IGM, atau setara dengan 14,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dan pelaksanaan konversi utang kepada PIS dan IGM, sehingga kepemilikan publik setelah IPO dan pelaksanaan konversi utang PIS dan IGM adalah 22,58 persen.
Perseroan yang menggandeng PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek ini meraup dana segar sekitar Rp83 miliar dimana seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja perseroan. Namun, dana IPO tidak terbatas untuk biaya pembayaran sewa space iklan, perlengkapan penunjang usaha periklanan, dan overhead cost.
Sebagai pemanis, Solusi Sinergi Digital juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 351.661.600 atau sebanyak-banyaknya 23,33 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh sebelum IPO. Waran itu yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham baru, dengan rasio 5 saham baru akan mendapatkan 4 waran seri I.
Waran ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp100,- setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp690. Adapun seluruh dana hasil pelaksaan Waran Seri I akan digunakan untuk modal kerja.
Baca Juga
Hermansjah Haryono, Direktur Utama Perseroan menuturkan di era digital seperti sekarang ini, masyarakat tidak dapat terlepas dari teknologi digital. Pengguna internet di Indonesia terus bertumbuh, menandakan masih banyaknya ruang tumbuh perseroan.
"Terlebih lagi, belum meratanya jangkauan jaringan internet di Indonesia, yang mana dapat menjadi target jangkauan Perseroan di masa depan," paparnya.
Bapak Rudiantara yang pernah menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika pada periode tahun 2014 – 2019 dan Bapak Alexander Steven Rusli yang sudah tidak asing lagi di industri digital dan telekomunikasi merupakan pemegang saham yang juga menjabat sebagai sebagai Komisaris Perseroan.
Hal ini tentunya menjadi keunggulan yang sangat berarti bagi Solusi Sinergi Digital dalam menjalankan kegiatan usahanya dan melakukan pengembangan usaha kedepannya.
Dengan kesamaan visi dan misi yang dimiliki oleh perseroan dan Direksi dan Komisaris, Solusi Sinergi Digital sangat optimis pengembangan digital di Indonesia dapat direalisasikan terutama dengan adanya masukan dan strategi-strategi yang di rencanakan secara matang.
Perseroan juga meyakini dapat memberikan nilai tambah dan keuntungan dari pemegang saham, terutama pemegang saham publik yang telah mempercayai untuk menginvestasikan dana yang mereka miliki di PT Solusi Sinergi Digital Tbk.
Manajemen PT Solusi Sinergi Digital Tbk.
Komisaris Utama : Rudiantara
Komisaris : Alexander Steven Rusli
Komisaris : Kinkstie Fans
Komisaris Independen : Raymond Pribadi
Komisaris Independen : Heri Sunaryadi
Direktur Utama : Hermansjah Haryono
Direktur : George Samuel
Direktur : Ricky Ananda