Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan sebanyak 17 calon emiten berada dalam daftar atau pipeline penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) hingga Jumat (17/1/2025).
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menyampaikan bahwa sebanyak 17 perusahaan masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI.
"Dari 17 calon perusahaan tercatat tersebut, 16 perusahaan memiliki aset skala besar, atau di atas Rp250 miliar," katanya Jumat (17/1/2025).
Nyoman melanjutkan, terdapat satu perusahaan skala menengah dengan nilai aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar yang mengantre untuk IPO. Namun, tidak ada perusahaan dengan aset skala kecil, atau dengan aset di bawah Rp50 miliar.
Sementara itu, sampai 17 Januari 2025, BEI juga mencatat ada delapan perusahaan yang melantai di BEI dengan dana yang dihimpun sebesar Rp3,7 triliun
Nyoman juga mengatakan bahwa dari 17 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, perusahaan yang bergerak pada sektor consumer non-cyclicals menjadi perusahaan yang paling banyak berada dalam pipeline. Sebanyak enam calon perusahaan tercatat berasal dari sektor tersebut.
Baca Juga
Sementara itu, dua perusahaan dari sektor basic materials, satu perusahaan dari sektor consumer cyclicals, satu perusahaan dari sektor energi, dan satu perusahaan dari sektor financial.
Kemudian, dua perusahaan dari sektor healthcare, tiga perusahaan dari sektor industrials, satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik. Namun, tidak ada yang tercatat dari sektor infrastruktur, sektor teknologi, serta sektor properti dan real estat.
Di sisi lain, BEI juga mencatat ada tujuh emisi dari enam penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) yang telah diterbitkan dengan dana yang dihimpun Rp7,8 triliun.
Adapun sampai dengan 17 Januari 2025 terdapat 11 emisi dari 9 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline.
Sementara itu, untuk rights issue sampai 17 Januari 2025, belum ada perusahaan yang tercatat telah menerbitkan rights issue, namun sebanyak tujuh perusahaan tercatat masuk ke dalam pipeline rights issue BEI per 17 Januari 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.