Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren positif setelah ditutup menguat pada sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (17/12/2020). Saham-saham konstruksi kompak melesat seiring penerbitan payung hukum lembaga pengelola investasi atau sovereign wealth fund.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup di level 6.138,17 atau menguat 0,32 persen dibandingkan dengan posisi kemarin. Adapun kemarin IHSG ditutup menguat 1,8 persen ke level 6.118,4. Indeks dibuka di level 6.133,09 dan bergerak di rentang 6.105,40 hingga 6.160,97 sepanjang sesi pertama.
Sebanyak 238 saham menguat, 198 saham melemah, dan 170 saham stagnan pada sesi pertama. Secara sektoral, sebanyak 7 sektor menguat dipimpin oleh sektor properti yang naik 3,53 persen.
Saham-saham BUMN karya dan anak usahanya mengamuk seiring penerbitan regulasi terkait SWF. Pembentukan SWF memang digadang-gadang bakal memberikan benefit BUMN Karya karena menjadi berpotensi menjadi pendanaan baru bagi proyek-proyek infrastruktr.
Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. memimpin penguatan dengan kenaikan 19,83 persen. Saham WSKT diperdagangkan sebanyak 474,73 juta lembar dengan nilai transaksi Rp653,44 miliar. Saham tiga BUMN karya lain juga juga kompak mencetak penguatan.
Kinerja Saham BUMN Karya, Sesi I 17 Desember 2020 | |||
---|---|---|---|
Emiten | Harga Penutupan Sesi I Hari Ini | Perubahan 1D | Perubahan 1M |
Waskita Karya (WSKT) | 1.450 | 19,83% | 41,46% |
Wijaya Karya (WIKA) | 1.985 | 9,97% | 35,96% |
PT PP (PTPP) | 1.735 | 10,51% | 50,87% |
Adhi Karya (ADHI) | 1.480 | 14,74% | 60,87% |
Waskita Beton (WSBP) | 280 | 13,82% | 42,86 |
PP Presisi (PPRE) | 290 | 9,02% | 43,56% |
Wika Beton (WTON) | 436 | 10,10% | 47,30% |
Baca Juga
Saham badan usaha milik negara atau BUMN karya naik seiring sentimen penerbitan Peraturan Pemerintah No. 74/2020 tentang Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Lembaga ini akan memiliki modal sebesar Rp75 triliun yang mana tahap awal akan disetor Rp15 triliun.
SWF Indonesia yang akan dinamakan Nusantara Investment Authority merupakan lembaga yang dibentuk melalui UU Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja yang diberi kewenangan khusus guna mengelola dana investasi.
Salah satu sasaran investasi SWF adalah sektor infrastruktur, termasuk jalan tol. Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum sebelumnya mengatakan perseroan telah melakukan penjajakan untuk melepas saham perusahaan tol milik anak usaha ke SWF.
Waskita Karya menargetkan bisa melepas 9 ruas tol dengan target dana Rp11 triliun pada tahun depan. Adapun pada tahun ini, Waskita Karya meraup dana Rp550 miliar dari pelepasan 30 persen saham operator jalan tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu atau Becakayu.