Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk melesat lebih dari 8 persen di awal perdagangan hari ini, Kamis (17/12/2020) seiring dengan penerbitan payung hukum Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF).
Berdasarkan data Bloomberg, saham Waskita Karya naik 105 poin atau 8,68 persen ke level 1.315 pada pukul 09.10 WIB. Saham berkode WSKT dibuka di level 1.225 atau naik 15 poin dibandingkan dengan posisi penutupan kemarin.
Dalam 10 menit perdagangan, saham WSKT diperdagangkan sebanyak 66,39 juta lembar dengan nilai transaksi Rp85,32 miliar. Investor asing tercatat mencetak net buy sebesar Rp1 miliar.
Dalam sebulan terakhir, saham Waskita Karya sudah naik 28,29 persen dan 130,7 persen dalam enam bulan terakhir. Walaupun demikian, sejak awal tahun atau year to date, saham WSKT masih terkoneksi 11,45 persen.
Saham Waskita Karya melejit setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 74/2020 tentang Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Lembaga ini akan memiliki modal sebesar Rp75 triliun. Dari jumlah ini pada tahap awal, pemerintah menyetorkan Rp15 triliun sebagai modal awal.
SWF Indonesia yang akan dinamakan Nusantara Investment Authority merupakan lembaga yang dibentuk melalui UU Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja yang diberi kewenangan khusus guna mengelola dana investasi.
Salah satu sasaran investasi SWF adalah sektor infrastruktur, termasuk jalan tol. Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum sebelumnya mengatakan perseroan telah melakukan penjajakan untuk melepas saham perusahaan tol milik anak usaha ke SWF.
“Manajemen telah beberapa kali melakukan diskusi dengan tim SWF dimana arah pembicaraannya adalah untuk divestasi jalan tol,” ujarnya.
Waskita Karya menargetkan bisa melepas 9 ruas tol dengan target dana Rp11 triliun pada tahun depan. Adapun pada tahun ini, Waskita Karya meraup dana Rp550 miliar dari pelepasan 30 persen saham operator jalan tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu atau Becakayu.