Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPP Setor Modal untuk Perusahaan Patungan KIT Batang

PTPP bersama PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Perkebunan Nusantara IX, dan Perusahaan Umum Daerah Aneka Usaha Kabupaten Batang telah melakukan penyertaan saham ke perusahaan patungan PT Kawasan Industri Terpadu Batang.
Presiden Joko Widodo (tiga kanan) didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (tiga kiri), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri), Bupati Batang Wihaji (empat kiri) dan jajaran menteri lainnya berbincang saat peninjauan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia di Kedawung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020). /ANTARA
Presiden Joko Widodo (tiga kanan) didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (tiga kiri), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri), Bupati Batang Wihaji (empat kiri) dan jajaran menteri lainnya berbincang saat peninjauan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia di Kedawung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020). /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. telah menyetor modal ke perusahaan patungan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang senilai Rp17,5 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT PP Yuyus Juarsa menyampaikan perseroan bersama PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Perkebunan Nusantara IX, dan Perusahaan Umum Daerah Aneka Usaha Kabupaten Batang telah melakukan penyertaan saham ke perusahaan patungan PT Kawasan Industri Terpadu Batang.

“Pementukan usaha patungan ini turut menunjang kegiatan usaha perseroan di mana perseroan akan memeroleh recurring income dari penyertaan tersebut sehingga memperkuat keuangan perseroan,” tulis Yuyus dalam keterbukaan informasi, Rabu (16/12/2020).

Adapun, modal dasar untuk PT Kawasan Industri Terpadu Batang dinyatakan senilai Rp200 miliar. Sementara modal yang telah ditempatkan dan disetor senilai Rp50 miliar.

Di dalamnya, emiten dengan kode saham PTPP ini menggenggam sebanyak 35 persen dari modal ditempatkan dan disetor atau setara dengan Rp17,5 miliar.

PT Kawasan Industri Wijayakusuma memiliki saham sebesar 30 persen atau setara dengan Rp15 miliar, PT Perkebunan Nusantara IX memiliki saham sebesar 25 persen atau setara dengan Rp12,5 miliar.

Sedangkan Perusahaan Umum Daerah Aneka Usaha Kabupaten Batang memiliki porsi saham sebesar 10 persen atau setara Rp5 miliar.

Sebelumnya, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menjelaskan pihaknya tengah mempersiapkan pematangan lahan di Batang, Jawa Tengah.

“Pelaksanaannya sedang dikebut penyelesaiannya supaya investor yakin untuk segera bisa masuk. PP berupaya penuh untuk menuntaskannya,” kata Novel kepada Bisnis.

Adapun, lahan di KIT Batang seluas 450 hektare disebut siap bertahap pada Desember 2020 dan Januari 2021. Setelah pematangan, Novel berharap infrastruktur di sana bisa segera dieksekusi.

KIT Batang memiliki keunggulan antara lain ketersediaan lahan yang luas, akses transportasi yang mudah karena terintegrasi dengan jalan tol Batang—Semarang, jalur kereta api, dan laut, yang selama ini tidak mengalami rob.

Tak hanya itu, konsorsium KIT Batang yang didalamnya termasuk PTPP juga tetap akan membangun akses jalur yang terintegrasi dengan jalur Pantura yang selama ini dikenal sebagai urat nadi perekonomian di Indonesia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper